Kepala Kemenag Balikpapan Tutup “Madrasah Ramadhaniyah 1446 H”, Santri SMH Putra Diharapkan Jadi Teladan

Ummulqurahidayatullah.id– Setelah berlangsung selama 20 hari, Madrasah Ramadhaniyah 1446 H di Sekolah Menengah Hidayatullah (SMH) Putra Balikpapan resmi ditutup baru-baru ini.

Program yang telah menjadi tradisi tahunan ini dinilai sukses membina para santri dalam meningkatkan ibadah, memperbaiki bacaan Al-Qur’an, serta memperdalam pemahaman tentang hadits dan adab Islam.

Dalam acara penutupan yang berlangsung di Masjid Ar-Riyadh Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kepala SMH Putra Balikpapan, Ustadz Sukman, S.H.I., M.E., memberikan sambutan dengan penuh harapan bagi para santri.

“Insyaallah, adik-adik sekalian pulang ke rumah menjadi dai, imam, dan role model akhlak. Kalian akan menjadi ‘barang langka’ yang hadir mewarnai masyarakat dengan kebaikan dan keteladanan,” ujarnya, Rabu, 19 Ramadhan 1446 H (19/3/2025).

Diapresiasi

Sementara itu, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan, Ustadz Hamzah Akbar, S.Sos., turut memberikan apresiasi tinggi terhadap kesungguhan para santri dalam mengikuti Madrasah Ramadhaniyah.

Ia merasa bangga dan bersyukur atas pencapaian mereka selama program ini berlangsung.

“Saya sangat mengapresiasi program ini. Bangga dan bersyukur melihat antusiasme para santri. Semoga adik-adik bisa menjaga apa yang Allah berikan, terutama hafalan Al-Qur’annya, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Kesyukuran di Pesantren

Acara penutupan ini semakin istimewa dengan kehadiran Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Balikpapan, H. Masrivani, S.Ag., M.H., yang secara resmi menutup kegiatan Madrasah Ramadhaniyah.

Dalam sambutannya, ia mengingatkan para santri agar selalu bersyukur dan menjadikan kehidupan di pondok pesantren sebagai bekal utama dalam menjalani masa depan.

“Bersyukurlah hidup di pondok, karena selama di sini kalian tak akan pernah merasa susah. Kalian akan belajar mencintai Allah dan Rasulullah dengan sepenuh hati,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kekuatan suatu negara tidak hanya bergantung pada persenjataan, tetapi juga pada keberadaan generasi yang paham agama.

“Kekuatan negara bukan dari senjata, tetapi dari orang-orang yang paham agama di dalamnya,” tambahnya.

Sebagai rangkaian akhir dari acara penutupan, diadakan ujian terbuka bagi para santri, yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian piagam simbolis dan hadiah sebagai bentuk apresiasi atas usaha dan pencapaian mereka selama mengikuti Madrasah Ramadhaniyah.

Acara pun ditutup dengan sesi foto bersama, mengabadikan momen sebelum para santri kembali ke rumah masing-masing dalam rangka dakwah fardiyah.* (Aji Prasetyo/SMH/MCU)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *