Daurah Murabbi, Upaya “Menghadirkan kembali” Guru Spiritual Laksana Syeikh Aaq Syamsuddin

PALANGKARAYA– Daurah Murabbi Wustha angkatan I wilayah Kalimantan Tengah dan Selatan digelar pada Jum’at-Ahad, 15-17 Rabiul Awal (21-24/10/2021) bertempat di Kampus Hidayatullah Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Pesertanya adalah jajaran murabbi Hidayatullah di wilayah Kalteng-Kalsel, dengan pemateri Ust. Drs. Nur Fuad, M. Pd dan Ust. Naspi Arsyad, Lc.

Tema kegiatan ini “Menjadi Murabbi yang Berkompeten dan Berintegritas, Mengawal Terwujudnya Peradaban Islam”.

Dalam sambutannya, Ketua Dewan Murabbi Wilayah Kalimantan Selatan, Ust. Baharuddin Ismail menyatakan, perjalanan Hidayatullah tidak lepas dari peran para murabbi yang melakukan pendampingan bagi para da’i Hidayatullah dalam mengemban amanah dakwah di seluruh pelosok Hidayatullah.

Fast Bodybuilding Workouts | How to Build Muscle | Lose Fat Gain Muscle Mass steroid proviron madalineboone: bodybuilding diet jodie marsh : fitness kickboxing workout classes in lindenhurst, ny

Kehadiran murabbi merupakan sebuah aksioma gerakan dakwah Islam. Karena dia bagaikan pencerah dalam kegamangan, penghibur bagi kesedihan, memberi solusi bagi tantangan yang dihadapi oleh para mutarabbi di lapangan.

Maka seiring dengan usia para murabbi senior Hidayatullah yang tak lagi muda, pria Bugis ini mengapresiasi pelaksanaan acara daurah Murabbi Wustha ini. Seraya ia menitipkan harapan agar kelak lahir murabbi-murabbi dengan kompetensi yang lebih mumpuni dalam menghadapi tantangan dakwah yang lebih bervariasi dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Menambahkan paparan Ust. Bahar Ismail, Naspi Arsyad selaku salah satu pemateri dari Dewan Murabbi Pusat, mengurai sejarah bahwa para pahlawan Islam selalu bergandengan dengan sejumlah penasihat spiritual atau murabbi yang mem-back-up ideologi mereka.

“Semisal Salahuddin Al-Ayyubi atau Muhammad Al-Fatih, tidak luput dari peran besar guru-gurunya yang senantiasa menjaga ritme spiritual mereka yang mungkin tergerus dalam interaksi teknis harian yang dihadapi,” tutur jebolan Universitas Islam Madinah ini.

Murabbi memiliki tugas yang tidak kalah pentingnya dengan para pahlawan Islam yang tercatat dengan indah dalam guratan sejarah. Seperti Syeikh Aaq Syamsuddin yang harus memastikan bahwa ideologi, ibadah, serta strategi Muhammad Al-Fatih tetap berada pada level tinggi seiring kemuliaan perjuangan yang diusungnya, lanjut Naspi.

Dalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan materi yang terkait erat dengan manhaj Tarbiyah dan Dakwah Hidayatullah yang dipungkasi dengan materi Tahsin Tilawah Al Qur’an oleh Ust. Shoutul Haq dan Ust. Dzulkifli MS, Al Hafizh.

Salah seorang peserta, Mursalin yang berasal dari Kalimantan Selatan menghaturkan rasa syukurnya atas terlaksananya agenda ini.

“Pemahaman saya semakin kuat usai menyimak seluruh materi yang disampaikan. Apatah lagi kami lebih banyak berjibaku dengan hal-hal teknis di daerah, sehingga materi yang kami dapatkan bagaikan oase yang menutupi dahaga karena beratnya melakoni tugas dakwah,” tegas pria yang telah mendapatkan gelar adat ‘Madang’ dari pemuka Suku Dayak yang mendapatkan sentuhan pembinaannya.* (Kiriman Naspi Arsyad)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *