Ustadz Maududi: Semangat Rakyat Filipina Mengenal Islam Sangat Kuat

Ustadz Abul A’la Maududi melaporkan kisah dakwahnya di Filipina di Kampus Induk Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Ahad pagi, 27 Ramadhan 1445 H (7/4/2024).* [Foto: SKR/Media Ramadhan/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id- Sekretaris Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Balikpapan, Ustadz Abul A’la Maududi, baru saja pulang dari bertugas dakwah di Manila, Filipina.

Ia mengikuti Program South East Asia (SEA) Loves al-Quran yang diinisiasi Departemen Hubungan Antarbangsa Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah itu.

Dai yang juga seorang dosen itu pun melaporkan kisah dakwahnya di depan warga Kampus Induk Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Ahad pagi, 27 Ramadhan 1445 H (7/4/2024).

Dalam pengantarnya, ia mengatakan, syiar Islam memang harus berkembang dan lebih meluas, khususnya oleh Hidayatullah sebagai salah satu gerakan dakwah di dunia.

“Memang perkembangan lembaga dakwah kita ini semakin besar dan luas untuk mengembangkan sayap dakwah kita,” ucapnya di hadapan jamaah shubuh Masjid Ar-Riyadh.

“Kita ini (Hidayatullah) berdakwah harus sejauh mungkin. Sekitar tahun 80-an kita sudah sampai ke Papua, jadi kalau ke luar negeri itu menjadi pengalaman baru,” ujarnya.

Selain itu, Ustadz Maududi menuturkan kondisi umat Islam di Filipina. Ia mengatakan, penjajahan di negara Filipina oleh Spanyol lebih lama daripada Belanda menjajah Indonesia.

“Filipina dijajah oleh spanyol lebih lama dari kita dijajah Belanda. Kalau Indonesia dijajah 3,5 abad, di sana lebih lama lagi,” ujarnya.

Hal inilah menurutnya yang menyebabkan rakyat Filipina menjadi minoritas Muslim. Kondisi ini pun menjadi peluang emas bagi para dai.

Menurutnya, secara umum ada dua tipikal umat Islam di Filipina. “Pertama, pure Muslim (Muslim dari lahir), kemudian kedua, orang yang balik Islam (mualaf),” sebutnya .

Kalangan “balik Islam” itulah yang menjadi peluang dan perhatian ekstra dalam dakwah, termasuk yang dilakukan Ustadz Maududi cs selama Ramadhan 1445 H di Filipina.

Ia menuturkan, semangat rakyat Filipina dalam mengenal Islam sangat kuat. Tidak hanya melalui para ustadz, tapi mereka juga memanfaatkan teknologi seperti internet untuk mencari referensi mengenai Islam.

“Di sana mereka banyak mengenal Islam dari internet, karena mereka lebih mudah mengakses dan mencari informasi,” ucapnya.

“Kalau ada sesuatu yang mereka inginkan cari langsung ke internet, dan bahkan kalau ada ustadz yang hadir mereka antusias dan menanyakan langsung ke kita,” ujarnya.

Diketahui, dalam program SEA Loves al-Quran 1445 H, Kampus Induk Hidayatullah menyertakan tiga dai dari Gunung Tembak, untuk berdakwah di negara-negara yang tergabung di wilayah Asia Tenggara.

Tiga dai yang juga tergabung dalam Persaudaraan Dai Indonesia (Pos Dai) Kalimantan Timur tersebut adalah Ustadz Abul A’la Maududi, Ustadz Fathun Qarib, dan Ustadz Imam Muhammad.

Ustadz Maududi bertugas di Filipina sedang dua nama terakhir mengemban amanah dakwah di pedalaman Timor Leste.

Ikuti laporan dakwah mereka di media-media Hidayatullah, mulai dari Hidayatullah.com hingga medsos @ummulqurahidayatullah.* (Abana/Media Ramadhan/MCU)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *