STIS Hidayatullah Putri Gelar Kelas Jurnalistik, Sinergi dengan MCU

Program Pengembangan Skill Mahasiswi (PSM) bidang Jurnalistik gelaran Departemen Pendidikan STIS Hidayatullah Putri di kampus STIS Putri, Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur, Ahad (23/01/2022).* [Foto: Nur Halisa/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id Beberapa waktu lalu, komunitas jurnalistik kampus Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah putri mengadakan kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik perdana tahun ini.

Program Pengembangan Skill Mahasiswi (PSM) di bawah Departemen Pendidikan STIS Hidayatullah Putri ini digelar di ruang perpustakaan STIS, Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Ahad (23/01/2022) itu adalah hari yang dinanti-nanti oleh mahasiswi STIS yang mengikuti kegiatan PSM jurnalistik ini. Sebab, hari itu adalah pertemuan perdana mereka dengan sang pemateri, Bapak Abdus Syakur, setelah beberapa bulan menanti untuk menyerap ilmu dan motivasi langsung darinya.

Abdus Syakur adalah Ketua Media Center Ummulqura (MCU) Hidayatullah Balikpapan yang juga salah seorang wartawan sekaligus fotografer Majalah Suara Hidayatullah.

Ekstrakurikuler jurnalistik ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh STIS Hidayatullah biasanya setiap akhir pekan. Peserta dari komunitas jurnalistik ini adalah mahasiswi STIS semester 4 dan semester 6. Kegiatan ini merupakan sinergi program STIS Hidayatullah dan MCU.

Pembahasan pada pertemuan perdana ini diawali perkenalan dari pemateri. Ia mengaku bergabung dengan Majalah Suara Hidayatullah sejak puluhan tahun yang lalu.

Perjalanannya sampai sekarang ini tentu tidak dengan waktu yang singkat, butuh proses mujahadah yang cukup menguras waktu, materi, dan tenaga.

Profesinya sebagai fotografer di Majalah Suara Hidayatullah merupakan hal yang tidak dicita-citakan. Awalnya ia menganggap aktifitas fotografi hanyalah sebagai kegemaran, lalu ia kembangkan dengan mengikuti berbagai perlombaan yang diadakan berbagai pihak.

Hingga suatu hari, pihak Majalah Suara Hidayatullah membutuhkan seorang kader Hidayatullah yang punya keterampilan dalam bidang fotografi. Melalui berbagai proses, akhirnya Abdus Syakur ditarik dari Gunung Tembak ke Jakarta, diangkat menjadi wartawan Suara Hidayatullah.

Tenang dan nyaman suasana belajar yang kami rasakan, Ahad itu. Namun seketika semua rasa itu berubah menjadi sedikit tegang, saat sang ustadz melontarkan sebuah pertanyaan. Bahwa, apa saja yang pernah kami tulis dan sudah pernahkah tulisan itu naik cetak? Jawaban kami bervariasi.

“Kunci kesuksesan seorang penulis adalah harus bisa menulis,” penggalan pesannya, menampar halus relung hati kami yang punya hobi menulis namun belum maksimal mengimplementasikannya.

Pemateri kemudian memberikan pengantar singkat tentang bagaimana menulis berita yang benar. “Membuat tulisan dalam bentuk berita diperlukan adanya 5 W+1 H,” sebutnya.* (Afa Dhaifatullah, Nur Halisa, Risnawati/MCU)

  • Para penulis adalah peserta kelas jurnalistik PSM STIS Hidayatullah Putri

Baca juga: Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, Pendiri Hidayatullah Ustadz Hasan Ibrahim Wafat

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *