Silaturahim & Pelatihan Tim Riset Universitas Ahmad Dahlan di Ponpes Hidayatullah Balikpapan

Pelatihan oleh Tim Riset Universitas Ahmad Dahlan di Kampus Induk Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (15/10/2022).* [Foto: Aji Prasetyo/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id– Banyak cara untuk bisa menyambung dan mempererat tali silaturahim. Salah satunya dengan kegiatan pelatihan.

Baru-baru ini, Tim Riset Universitas Ahmad Dahlan bersilaturahim ke Kampus Induk Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (15/10/2022).

Mereka sekaligus melakukan pelatihan dalam rangka Hibah Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT) Kemendikbudristek tahun 2022.

Kegiatan ini mengusung tema “Pengembangan Makna dalam Bekerja untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru dengan Pendekatan Living Values Education“.

Tim Riset tersebut berjumlah empat orang yaitu Dr. Suyatno, M.Pd.I sebagai pimpinan rombongan, serta tiga anggotanya yaitu Dholina Inang Pambudi, M.P.d.; Asih Mardati, M.P.d.; dan Ibu Dr. Wartini, M.Pd.I.

Pelatihan ini dihadiri oleh puluhan tenaga pendidik serta manajemen di Unit Pendidikan Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Balikpapan. Mulai dari TK/RA, MI, hingga Sekolah Menengah Hidayatullah (SMH) Putra-Putri.

Turut hadir Ustadz Masykur Suyuti Lc., M.Pd.I selaku Ketua Lembaga Pendidikan dan Pengkaderan (LPP) Hidayatullah Balikpapan sekaligus membuka kegiatan pelatihan secara resmi.

Dalam sambutannya, Ustadz Masykur menyampaikan rasa syukur kepada Allah serta berterima kasih atas kehadiran Tim Riset PDUPT Universitas Ahmad Dahlan.

Ia juga mengharapkan agar tenaga pendidik di setiap Unit Pendidikan YPPH bisa mengambil pelajaran dari pelatihan itu. Sebab, menurutnya, seorang guru tidak hanya pandai dalam mentransfer ilmu pengetahuan, tapi juga pandai dalam mentransfer nilai-nilai yang akan menjadi karakter setiap anak didik.

Berlangsung pada pukul 08.30 – 16.00 WITA, Dr. Suyatno M.Pd.I selaku Master of Training meyakini, melalui pelatihan itu, para guru bisa menemukan metode serta solusi dari problem mengajar yang dialami para guru.

Ia juga mengajak para peserta pelatihan untuk terus berinovasi menemukan metode dan cara-cara baru dalam mengajar.

“Bagaimana kita sebagai pendidik mampu mengimbangi perkembangan mereka (anak didik), sehingga kita harus terus belajar, terus berinovasi untuk menemukan cara-cara baru yang sesuai dengan perkembangan anak-anak kita,” ungkapnya.

Para peserta pun sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Terlihat dengan banyaknya pertanyaan dan saran yang diberikan oleh para peserta terkait pengalamannya dalam mengajar dan saat menjadi murid.

Di akhir pelatihan, Dr. Suyatno menggambarkan bahwa pengajar atau ustadz setidaknya memiliki keseimbangan antara ilmu, hati (iman), dan perbuatan (amal). Tujuannya agar seorang pengajar bisa menjadi teladan bagi santri-santri atau murid-muridnya.

Tiga poin itu pun menjadi salam penutup pelatihan untuk menyemangati para peserta. “Ilmu, Iman, Amal, Yess!” ucap peserta pelatihan secara serentak.* (Aji Prasetyo/MCU)

Baca juga: Pelatihan Dai Muda Nasional Digelar di Hidayatullah Gunung Tembak

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *