Pemimpin Umum Hidayatullah “Sidak” Iktikaf Camp MI RM Putra: Jadi Guru, Simak Hafalan, Berbagi THR

Ummulqurahidayatullah.id– Ada pemandangan menarik dari keseruan Iktikaf Camp MI Raadhiyatan Mardhiyyah Putra 2025.

Bakda shalat subuh berjamaah di Masjid Ar-Riyadh, Pemimpin Umum Hidayatullah, KH Abdurrahman Muhammad, melakukan inspeksi mendadak (sidak) halaqah peserta Iktikaf Camp MI RM Putra.

Lokasi halaqah para santri cilik itu di sisi timur ruang shalat utama Masjid Ar-Riyadh.

Ustadz Abdurrahman, sapaannya, menyapa para santri MI, Rabu, 26 Ramadhan 1446 H (26/3/2025).

Dalam sidaknya, Ustadz Abdurrahman melakukan “cosplay” sebagai seorang guru.

Ia mengajarkan sejumlah pelajaran agama, di antaranya seputar ilmu Al-Qur’an.

“Supaya ilmu saya ini bermanfaat juga,” ujar Ustadz Abdurahman menjelaskan alasan kenapa ia mendadak jadi guru di depan 50-an santri MI itu.

Sosok nomor satu di Hidayatullah ini pun mulai mengajar.

“Hukum Nun Mati ada lima! Dengar, ada berapa?” jelasnya lantas bertanya.

“Lima!” jawab para santri.

Kasih THR & Kuis

Selain menjadi guru, Ustadz Abdurrahman juga bertindak layaknya seorang ayah dengan membagi-bagikan THR kepada anak-anaknya.

Pantauan Media Center @Ummulqurahidayatullah, sejumlah uang dalam amplop ia serahkan kepada guru MI untuk dibagikan buat santri.

Belum selesai, Ustadz Abdurrahman masih menjadi guru. Sembari duduk di kursi, ia memberikan sejumlah kuis.

Ia memanggil sejumlah santri yang merasa mampu menyebutkan 5 hukum nun mati tadi. Tujuh orang santri pun naik ke sisi sang ustadz. Saat ditanya, sebagian lancar menjawab dan diberikan tambahan THR. Ada pula yang tidak lancar menjawab, diminta duduk kembali.

Kuis lainnya yaitu menyetorkan hafalan Al-Qur’an juz ke-29. Kali ini, sebanyak 8 orang santri memberanikan diri naik ke sisi sang ustadz.

“(Hafalkan) juz 29 yang sudah dihafal,” pinta Ustadz Abdurrahman kepada Fahim, santri kelas 3 MI RM Putra, yang berdiri tepat di sisi terdekatnya.

Fahim -yang merupakan salah seorang cucu Ustadz Abdurrahman- mulai menghafalkan Surat Al-Qalam. Kemudian, satu per satu santri yang maju itu menyimakkan hafalannya kepada Ustadz Abdurahman.

Sejumlah santri tampak grogi saat didadak menyetorkan hafalan. Ada yang memilih Surat Al-Qiyamah, Surat Al-Mulk, dan lain sebagainya.

Sebagaimana kuis pertama, santri yang lancar hafalannya dikasih tambahan THR, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 20.000. Bagi yang belum lancar, disuruh memperlancar hafalannya.

“Harus tekun, diulang terus (hafalannya)!” serunya pada momen dadakan yang diikuti sejumlah guru MI itu.

Ustadz Abdurrahman pun berjanji besok akan kembali menyimak hafalan para santri tersebut. “Kalau lancar dapat (THR) Rp 20.000,” tambahnya mengiming-imingi.

Singkat kemudian, Ustadz Abdurrahman undur diri. “Assalamualaikum!” ujarnya lantas beranjak dari kursi. “Waalaikumsalam!” jawab para santri dengan penuh antusias.

“Doanya yah! Doakan Ustadz!” pungkas Ustadz Abdurrahman menambahkan sembari berjalan pelan ke arah mihrab Masjid Ar-Riyadh, meninggalkan para santri cilik yang masih duduk manis, yang kelihatannya mereka tak menyangka jika pagi-pagi dapat rezeki ilmu dan tunjangan hari raya.* (@SKRsyakur/Media Center @Ummulqurahidayatullah)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *