Musyawarah KI-KU, Pendiri Hidayatullah Apresiasi Kerja Keras Gutem Persiapkan Silatnas

Pendiri Hidayatullah, Ustadz Muhammad Hasyim HS (tengah) bersama Ketua Umum DPP Hidayatullah Ustadz Nashirul Haq dan pengurus harian YPPH Balikpapan pada Musyawarah Khusus Kampus Induk dan Kampus Utama (KI-KU) Hidayatullah yang digelar di Kampus Utama Hidayatullah Surabaya Jawa Timur (24-26/2/2023).* [Foto: Istimewa/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id- Dukungan terus mengalir kepada Panitia Pelaksana Silaturahim Nasional (Silatnas) Hidayatullah yang akan digelar November 2023 mendatang.

Terbaru, apresiasi dan dukungan itu diberikan langsung oleh KH. Muhammad Hasyim HS, salah seorang tokoh Pendiri Hidayatullah.

Hal itu diungkap Ustadz Hasyim, sapaannya, dalam sambutan di acara Musyawarah Khusus Kampus Induk dan Kampus Utama (KI-KU) Hidayatullah yang digelar di Kampus Utama Hidayatullah Surabaya Jawa Timur, baru-baru ini (24-26/2/2023).

Menurutnya, sejumlah persiapan dan kerja keras panitia Silatnas secara khusus dan warga Hidayatullah secara umum dalam mempersiapkan acara Silatnas layak diapresiasi dan didukung selalu.

“Kami sangat apresiasi mujahadah yang dilakukan pengurus (dan warga Gunung Tembak/Gutem), apalagi menjelang Silatnas, nyaris tidak ada rasa capek, tetap menjalankan komitmen. Kami sangat sadar ini merupakan mujahadah yang patut diapresiasi,” ucap Ustadz Hasyim memotivasi.

Tokoh sepuh yang juga anggota Majelis Penasihat Hidayatullah ini menyatakan siap memberikan doa terbaik yang tak putus-putusnya untuk kelancaran semua program kerja yang telah dicanangkan dan disepakati sebelumnya.

“Karena asalnya memang bukan pekerjaan kita. Ini pekerjaan para Nabi yang pindah dipikul oleh pundak kita, padahal kita ini bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa,” jelasnya.

Selain memotivasi dan mengapresiasi, Ustadz Hasyim tak lupa mengingatkan seluruh kader dan anggota Hidayatullah untuk senantiasa menjaga semangat beribadah kepada Allah, khususnya shalat wajib berjamaah dan shalat tahajjud di malam hari.

Kedua hal itu disebutnya sebagai bekal utama dalam merawat komitmen cita-cita dan meningkatkan kualitas keimanan seorang Muslim.

“Kita sangat sadar sebagai manusia yang serba penuh kekurangan tapi kita punya modal menjaga komitmen syahadat dan meraih tingkatan iman seperti yang ditorehkan para sahabat Nabi,” ucapnya.

“Tapi lagi-lagi almarhum (Ustadz Abdullah Said, red.) berkata angkatlah pekerjaan berat yang kamu merasa tidak mampu dan dari situlah kamu meratap kepada Yang Maha Kuasa agar diberi petunjuk dan jalan keluar menuju cita-cita yang diharapkan,” sambungnya mengutip perkataan sahabat karibnya, Ustadz Abdullah Said.

Untuk itu, Ustadz Hasyim mengimbau kepada seluruh kader dan anggota Hidayatullah agar tidak meninggalkan kultur yang telah diwariskan oleh para pendiri dan perintis Hidayatullah sebagai pengalaman empirik menjaga keistiqamahan di jalan dakwah ini.

Terakhir, ustadz yang juga jebolan pesantren terkenal di Pulau Jawa ini mengingatkan untuk tidak putus berdoa dan bersangka baik kepada Allah.

“Tidak ada doa yang tertolak. Apalagi kita sangat lemah dan Allah Maha Kuat, kita sangat bodoh dan Allah Maha Mengetahui,” tutupnya.* (Abu Jaulah/MCU)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *