Ketua YPPH Balikpapan: Pendidikan Harus Jadi ‘Pabrik’ Kader Berkualifikasi

Ummulqurahidayatullah.id– Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Balikpapan, Ustadz Hamzah Akbar, menekankan urgensi pendidikan sebagai wadah ‘pabrikasi’ kader-kader Hidayatullah yang berkompeten.
“Pendidikan harus bisa menjadi ‘pabrik-pabrik’ kader kita, melahirkan kader-kader yang punya kualifikasi,” tegasnya.
Hal itu ia sampaikan pada acara “Semarak Muharram 1445 Hijriyah Hidayatullah se-Indonesia”, berpusat di Masjid Ar-Riyadh, Kampus Induk Ponpes Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Rabu, 1 Muharram 1445 H (19/7/2023) pagi.
Pada acara itu, Ustadz Hamzah menyinggung dua hal utama yaitu Indonesia emas dan kaderisasi Hidayatullah.
Memperhatikan perkembangan Hidayatullah sebagai ormas dengan berbagai wujud kiprah dan pengembangan institusi, amal usaha, semua itu menunjukkan bahwa secara kelembagaan perlu model konsolidasi yang kian intens.
Kondisi itu semakin terasa tantangannya, kalau memperhatikan uraian para pengamat sosial tentang Indonesia Emas 2045 dan eksistensi Hidayatullah sebagai lembaga perkaderan.
Apalagi menuju masa 1 abad Indonesia merdeka hanya menyisakan dua dekade lebih dua tahun.
Artinya, istilah bonus demografi itu hanya dari sekaranglah generasi yang remaja dan muda harus benar-benar kita siapkan menjadi kader.
“Lembaga ini hadir untuk memproses kader, sumber daya manusia unggul,” tegas Ustadz Hamzah dalam acara bertema “Kokohkan Kebersamaan & Ketaatan, Pikul Kerja Besar Bangun Masyarakat Berperadaban” itu.
Kader Hidayatullah sebagai agen perubahan, penting memiliki kemampuan dan peranan untuk mengubah peradaban manusia menjadi lebih baik.
“Karena mau bicara apapun, tentang pengembangan apapun, yang pertama tentu diletakkan pada regenerasinya, tentang kadernya (sumber daya manusia),” terang dai yang juga Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) Kota Balikpapan ini.
“Ini tantangan di masa mendatang. Penting menjadi perhatian kita di momentum Muharram seperti ini. Meletakkan kader sebagai agen perubahan. Atau paling tidak mengambil peran, untuk terlibat ikut mendesain 1 abad kemerdekaan Indonesia,” tuturnya.* (Imam Nawawi/MCU/masimamnawawi.com)
Tonton: Keringat Pengantin Baru Beda, Habis Aqad Nikah Langsung Kerja Bakti Angkat Granit ke Lantai 3


Assalamualaikum..Aku ditinggal istriku 9bln lalu.aku sangat rindu sekali meskipun dalam mimpi. Dan 3 anakku .aku tanjakan apakah pernah mimpi ketemu…
Dakwah Hidayatullah di Papua terlalu eksklusif hanya menyasar pendatang sejak dulu. Indikatornya jelas, semua pondok pesantrennya tidak punya santri asli…
istri n anak kembali 01 02 2023.. ampuni sgla d0sa2 istri q ya Allah. n buat para laki2 yg ditinggal…
Hal yg sama saya rasakan pada istri yg telah meninggal hampir 2 tahun lalu, rindu ini sangat sering, terkadang tanpa…
kalau uda khatam arbainnya di halaqoh mestinya tdk terjadi yg sperti ini