Kerja Bakti, Kultur Hidayatullah yang Terus ‘Menyala’ Meskipun Hujan Deras

Ummulqurahidayatullah.id– Kerja bakti merupakan kultur lama dan terus ‘menyala’ hingga kini meskipun hujan deras mengguyur. Demikianlah salah satu fenomena menarik di Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Seperti terlihat pada Ahad pagi (15/12/2024), hujan mengguyur kawasan Gunung Tembak dan sekitarnya. Namun, hal itu tak menyurutkan langkah kaki warga dan mahasantri Hidayatullah untuk turun bekerja bakti.
Ada yang bekerja membersihkan jalanan pesantren, ada yang menyiapkan lahan untuk penanaman bibit pohon buah, ada yang bekerja di lingkungan Masjid Ar-Riyadh, ada pula yang membersihkan selokan di Jl Mulawarman, Kelurahan Teritip, persis depan kampus.
Di sisi Jl Mulawarman, tampak hadir mulai dari anak-anak muda hingga ustadz-ustadz senior termasuk pembimbing seperti Ustadz Abdul Latief Usman, Ustadz Syamsu Rijal Palu, Ustadz Amin Mahmud, serta para pengurus yayasan.
Bahkan, menariknya pula, Ustadz Abdul Latief Usman tetap bekerja ketika waktu pulang sudah tiba. Di tengah guyuran hujan yang semakin deras, sosok dai ini tetap bersikukuh membersihkan rumput di pinggir jalan raya.
“Sisa sedikit lagi ini,” ujarnya kepada awak Media Center @Ummulqurahidayatullah yang turut membersamainya, Ahad pagi sekitar pukul 09.00 WITA.

Kerja Bakti Kultur Wajib
Menurut H. Syamsul Ma’arif, Kepala Kampus Hidayatullah Gunung Tembak, kerja bakti adalah hal yang wajib bagi seluruh warga.
Kegiatan kultur ini sudah ada sejak awal pendirian Hidayatullah dan tidak boleh hilang hingga sekarang.
Masih menurut H. Syamsul yang juga Ketua RT. 25 Kel. Teritip, saking pentingnya tradisi kerja bakti, satu ketika Pemimpin Umum Hidayatullah, KH Abdurrahman Muhammad, sampai membatalkan pertemuan musyawarah yang bertepatan dengan kerja bakti hari Ahad pagi, beberapa waktu lalu.
“Pemimpin Umum bilang, pertemuan dialihkan di malam hari atau besok pagi, semua peserta musyawarah turun ke lapangan semuanya dulu, membaur bersama warga,” demikian kutip H. Syamsul, menceritakan di hadapan jamaah Masjid Ar-Riyadh Gunung Tembak, Ahad (15/12/2024) bakda zuhur.* (Abu Jaulah/SKR/Media Center @Ummulqurahidayatullah)
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya