Politik Silaturahim, Hidayatullah Gunung Tembak Rumah Besar untuk Semua

[Ilustrasi] Kampus Induk Pondok Pesantren Hidayatulllah, Gunung Tembak, Kaltim.* [Foto: Waqqash/LPPH/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id- Di tengah euforia Pemilihan Umum (Pemilu) atau dikenal dengan pesta demokrasi, Kampus Induk Hidayatullah Balikpapan kembali menegaskan posisinya dengan gerakan politik silaturahim atau politik dakwah.

Hidayatullah yang baru saja melewati usia lima puluh tahun pada tahun 2023 lalu disebut telah memiliki pengalaman menghadapi tahun-tahun politik seperti sekarang.

Hal itu diungkap oleh Ustadz Hamzah Akbar, Ketua Badan Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Balikpapan.

Ia menyebut, Hidayatullah justru enjoy dengan gerakan dakwah yang menjadi program utama selain pendidikan yang ditekuni selama ini.

“Tidak ada beban moril sedikit pun pada diri kita pada siapapun, untuk menjelaskan bahwa fokus utama kita adalah dakwah,” ungkap Ustadz Hamzah, sapaannya, di hadapan ratusan jamaah Masjid Ar-Riyadh, Gunung Tembak, Balikpapan, Ahad shubuh, 17 Rajab 1445 H (28/1/2024).

“Justru (Kampus Induk Hidayatullah) Gunung Tembak adalah rumah besar untuk menjadi sumber inspirasi oleh siapapun,” lanjutnya.

Ini yang menjadi motivasi utama, katanya, untuk berpartisipasi dan bersemangat menyambut hajatan lima tahun ini.

“Semua menyambut dan bergerak karena dakwah. Kita bangga menemui siapapun karena bicara tentang dakwah. Kita bahkan bersyukur Hidayatullah mampu melewati proses dakwah selama lima puluh tahun silam,” ucap ustadz yang pernah diamanahi Ketua Departemen Ekonomi Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah ini.

Menurutnya, hal itu berbeda ketika seseorang punya personal interest atau kepentingan pribadi pada urusan politik. Ia dianggap akan terbata-bata dan kesulitan untuk berkomunikasi ke semua pihak karena adanya kepentingan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya.

Untuk itu, Ustadz Hamzah mengingatkan seluruh warga Hidayatullah untuk tetap menjunjung tinggi politik silaturahim dan menjaga muruah Hidayatullah sebagai lembaga dakwah.

“Konsep politik silaturahim kita junjung tinggi, yakni menjaga silaturahim ke semua pihak. Semua komunikasi dibangun untuk agenda dakwah dan maslahat keumatan lebih besar,” jelas ustadz yang pernah diamanahi Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Kalimantan Timur itu.

“Jangan rusak silaturahim dengan pendekatan personal atau kepentingan pribadi. Kalau ini terjadi tidak ada kekuatan moril dan ruhiyah. Kalau sudah masuk ke wilayah pribadi, pastinya ia tidak bisa memuaskan semua pihak, maka nilai kita hanya terbatas pada angka, itu merusak,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Hidayatullah mengusung salah satu kader terbaiknya, Ustadz Naspi Arsyad untuk maju sebagai calon senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Kalimantan Timur.

Pemimpin Umum Hidayatullah, KH. Abdurrahman Muhammad, dengan lugas menegaskan bahwa ini tak lain untuk menghadirkan dakwah di Senayan sekaligus uji kesetiaan moral terhadap dakwah.

“Ini yang mau dibuktikan! Moral ini yang mau dibuktikan. Adakah kesetiaan ini untuk menghadirkan dakwah vertikal ini di Senayan? Ambil bagian! Semua!” serunya, beberapa waktu lalu.* (Abu Jaulah/MCU)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *