‘Kenaikan Jabatan di Hidayatullah Justru Lahirkan Tangisan’

[Ilustrasi] Rako KB-RA di Ponpes Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, 2023.* [Foto: Mujtahidah/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id | Hidayatullah.com Beberapa waktu lalu. Di tengah kesibukan seluruh warga Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung tembak, Balikpapan, dalam menyambut Silatnas Hidayatullah 2023 serta persiapan Rakor unit pendidikan menyambut tahun ajaran baru.

Menguat isu rencana mutasi para pendidik, baik unit pendidikan putra maupun putri.

Jadwal Rakor beserta agendanya dari masing-masing unit sudah ditetapkan. Namun pada H-1, ada intruksi dari atasan, jadwal Rakor harus di-pending sampai pembacaan SK tertunaikan.

“Ada pergantian Kepsek juga katanya!”
“Sepertinya akan ada perampingan guru di unit ini!”
“Wah di putra sudah dibacakan SK pemegang amanah baru!”
“Dumba’-dumba’ kurasa, bagaimanami kalau tenaga andalan kita dimutasi.”

Demikian sedikit dari banyaknya komentar-komentar ringan yang berseliweran di kalangan guru-guru putri. Sampai tiba hari dibacakannya SK.

Masya Allah! Allahu Akbar!

Walaupun sedikit lega dengan formasi unit Kelompok Bermain dan Raudhatul Athfal (KB-RA) yang saya pimpin tidak berubah. Namun turut merasakan keterkejutan atas perubahan-perubahan formasi di unit lain.

Jujur, ada keharuan yang tak terbendung, melihat reaksi dari para kader perjuangan di lembaga tercinta Hidayatullah ini.

Di tengah panasnya fenomena perebutan kekuasaan di luaran sana, di Pesantren Hidayatullah ini tak berubah. Amanah baru yang lazim diistilahkan di negeri ini sebagai kenaikan jabatan, di Pesantren Hidayatullah justru melahirkan derasnya tangisan. Karena tahu bahwa akan ada pertambahan beban yang akan dimintai pertanggungjawaban dunia akhirat.

Adapun yang melepas jabatan tak sedikitpun terlihat berat, justru tampak lega dan memberikan dukungan pada pelanjut amanahnya.

Alhamdulillah! Kini semua berjalan seperti biasa.

Tak bisa dipungkiri bahwa penguatan dari seorang pemimpin dan kekuatan doa jamaah itu sangat penting. Karena ada kesamaan paradigma dalam memahami pola kepemimpinan yang harus tertanam kuat ke dalam jiwa, hingga reaksi spontan yang muncul dalam keputusan apapun tetap dalam bingkai husnudzhon.

Memang tidak mudah, jika kita yang ingin mengatur skenario kehidupan ini.

Namun, jika sadar bahwa Allah sebaik-baik tempat bergantung atas skenario kehidupan yang telah Allah susun dan betapa singkatnya waktu hidup kita, maka ada banyak duri di dalam hati yang harus kita singkirkan untuk tetap fokus pada cita-cita tertinggi, masuk syurga berombongan.

Selamat berjuang, berjuanglah hingga selamat!* (Mujtahidah/Kepala KB-RA di Hidayatullah Gunung Tembak)

Tonton: Pernikahan di Masjid Ar-Riyadh Pagi Ini, Ust Zainuddin MS Tampil di Mimbar

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *