MI RM Putri Ikuti ANBK, Tak Sekadar Pengganti Ujian Nasional

Suasana murid Madrasah Ibtidaiyah Raadhiyatan Mardhiyyah (MI RM) Putri mengikuti Asesmen Nasional Bebasis Komputer (ANBK) di Hidayatullah Ummulqura, Gunung Tembak, Balikpapan (15-16/11/2021).* [Foto: Aufa/MCU]

GUNUNG TEMBAK– Madrasah Ibtidaiyah Raadhiyatan Mardhiyyah (MI RM) Putri melaksanakan Asesmen Nasional Bebasis Komputer (ANBK). Asesmen Nasional (AN) adalah tes pengganti Ujian Nasional (UN). Jadi, pada tahun 2021 tak ada lagi Ujian Nasional.

Sebanyak 30 murid kelas 5 MI RM Putri mengikuti ANBK ini (15-16/11/2021). Sesi 1 berlangsung pada pukul 07.30-10.30 WITA dan sesi 2 pada pukul 12.50-14.30 WITA.

Kegiatan ini berlangsung di salah satu laboratorium komputer yang dimiliki oleh Departemen Pendidikan dan Pengkaderan Putri (DP3) di Kampus Induk Hidayatullah Ummulqura, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Selama dua hari itu, proses ANBK MI RM Putri ini berjalan lancar, meski pada hari pertama sempat tertunda beberapa menit karena jaringan yang kurang stabil.

“Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia sesuai instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim,” keterangan MI RM Putri.

Perubahan mendasar pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian murid secara individu, tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.

Selain itu, Asesmen Nasional dirancang tidak hanya sebagai pengganti Ujian Nasional dan ujian sekolah berstandar nasional, namun sebagai penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan.

Baca juga: MI RM Putra Ikuti Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia Gelaran Kemenag

Langkah ini disebut sebagai penanda perubahan terkait evaluasi pendidikan di Indonesia.

Mengacu pada pengertian di atas, seperti dilansir dari sejumlah referensi (26/06/2021), tujuan Asesmen Nasional, yaitu: Mendorong guru mengembangkan kompetensi kognitif yang mendasar sekaligus karakter murid secara utuh; Menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama sekolah, yakni pengembangan kompetensi dan karakter murid; Memberi gambaran tentang karakteristik esensial sekolah yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut.

Adapun aspek yang diujikan perubahan mendasar pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.

Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian. Pertama, asesmen kompetensi minimum. Yaitu mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif.

Kedua, survei karakter. Yaitu mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar nonkognitif.

Ketiga, survei lingkungan belajar. Yaitu mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.* (Aufa/MCU)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *