Satu Surah Setelah Kerja Bakti
Ummulqurahidayatullah.id | “SATU surah!” ujar H. Rofieq, sapaannya.
Belum hilang tampaknya rasa lelah Ustadz Abul A’la Maududi. Mengangkat pasir dan menumpahkannya di lantai 3 Masjid Ar-Riyadh. Bukan satu dua, tapi puluhan bahkan diperkirakan mencapai ratusan kali.
Belum juga sarapan, ia harus berjibaku bersama para santri Sekolah Menengah Hidayatullah dan mahasiswa STIS Hidayatullah.
Pagi itu bakda kegiatan subuh langsung di masjid, Rabu (5/7/2023), kerja bakti rutin digelar di Kampus Induk Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Seperti biasa beberapa pekan belakangan ini, Ustadz Maududi tidak ketinggalan mengikuti kerja bakti. Dengan penuh semangat, ia turut mengajak salah seorang putranya, Abdullah, santri MI RM Putra yang sedang liburan, untuk ikut serta bekerja bakti –menyusun karung kosong.
Sekretaris Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Balikpapan itu memang tak sendirian. Para pengurus YPPH lainnya juga aktif bekerja bakti.
Selepas kerja bakti, para peserta gotong royong langsung meriung di sisi utara Masjid Ar-Riyadh. Agenda berikutnya adalah sarapan bareng. Menunya sederhana: kue-kue dan air mineral.
Semangat Ustaz Maududi tak kalah dengan semangat H Aunu Rofieq Fadhelan, pengurus YPPH lainnya.
“Alhamdulillah saya gak pernah absen (kerja bakti bangun Masjid Ar-Riyadh),” ungkap pria yang janggutnya sudah memutih ini dalam obrolan ringan usai kerja bakti dan sarapan bersama sejumlah warga lainnya, Rabu pagi itu.
Ia berbincang dengan Ustadz Maududi yang masih menyelesaikan sarapannya.
Ustadz Maududi juga mengakui selalu ikut kerja bakti tersebut selama tidak ada tugas keluar kota.
Bukan apa-apa, obrolan “warung kopi” seperti itu sebatas untuk terus saling menguatkan dan memotivasi sesama pengurus. Bertepatan, kru Media Center Ummulqura (MCU) Hidayatullah sedang menimbrung sarapan di samping mereka.
Selepas sarapan ringan itu, perlahan warga, mahasiswa, dan santri kembali ke tempat tinggal masing-masing.
Begitu pula H Rofieq.
Tapi ada yang berbeda dengan Pak Haji yang satu ini. Sebelum pulang ke rumah, ia langsung mengingatkan Ustadz Maududi perihal agenda penting berikutnya. Apa itu?
Tak lain tak bukan adalah kegiatan memperbaiki bacaan Al-Qur’an yang rutin diikuti Pengurus Harian YPPH bersama sejumlah Pembimbing dan ustadz tertentu.
Kegiatan itu bagian dari program LPQ Gunung Tembak Bersanad. Di antara materi tahsinnya yaitu setoran hafalan.
H Rofieq begitu bersemangat. Saking semangatnya, ia berharap pagi itu satu surah yang disetorkan ke penguji, Ustadz Baharun Musaddad, Lc (pengajar tahsin LPQ tersebut).
Sebab kata dia pekan kemarinnya kegiatan tahsin tersebut ditunda, sehingga setoran setengah surah ikut tertunda. Jadi Rabu ini harus “dobel” setorannya. Kira-kira begitu yang dimaksud H. Rofieq. Ia pun mengusulkannya dalam forum informal selepas kerja bakti.
Singkat cerita, tahsin Pengurus Harian YPPH kembali setiap Rabu pagi kembali digelar di ruang rapat VIP Kantor YPPH Balikpapan alias Gedung WKP.
Di ruangan itu, Ustadz Maududi lagi-lagi hadir serta. Begitu pula H Rofieq tidak ketinggalan.
Semangat bekerja dan berbakti terlihat di lapangan. Begitu pula, semangat belajar Al-Qur’an terlihat di dalam ruang pembelajaran.* (SKR/Media Silatnas Hidayatullah/MCU)
Tonton: Keringat Pengantin Baru Beda, Habis Aqad Nikah Langsung Kerja Bakti Angkat Granit ke Lantai 3
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru Muhammaddarrasullah!
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya