Momen Silatnas Saat Istri-istri Para Pendiri Hidayatullah Bersua

Ummulqurahidayatullah.id- Acara Silaturahim Nasional (Silatnas) Hidayatullah telah usai dan resmi ditutup (26/11/2023).
Namun sejumlah momen istimewa selama kegiatan Silatnas selalu indah untuk dikenang.
Salah satunya adalah ketika ribuan daiyah yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia berkesempatan untuk berjumpa langsung dengan istri para pendiri dan perintis Hidayatullah yang telah mengabdi di jalan dakwah sejak 50 tahun silam.
Malam itu (24/11/2023) bertempat di panggung utama putri, acara yang bertajuk malam penghargaan untuk para istri pendiri dan perintis Hidayatullah digelar.
Tampil sebagai MC adalah Ustadzah Hani Akbar, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat Hidayatullah.
Di sampingnya duduk berderet secara rapi, Ustadzah Rosmala Dewi (istri Ustadz Muhammad Hasyim HS), ustadzah Elya Noor (istri Ustadz Hasan Ibrahim), Ustadzah Nurhudayah (istri Ustadz Usman Palese), dan Ustadzah Suryati (istri Ustadz Nazir Hasan).
Keutamaan senantiasa mutlak dimiliki oleh para pendahulu. Sebab merekalah yang berjuang mendirikan dan merintis dari nol hingga Hidayatullah bisa eksis seperti sekarang.
Meski setelahnya kemudian lahir generasi-generasi yang lebih baik dari mereka.
Demikian nasihat dari Ustadzah Hani, mengawali acara yang berjalan dengan khidmat itu di
Selanjutnya, mewakili istri pendiri dan perintis, Ustadzah Rosmala Dewi didaulat menyampaikan untaian nasihat kepada seluruh peserta yang memadati panggung utama di arena Silatnas, Kampus Induk Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan.
Menurut ibu yang sudah dikaruniai 23 cucu tersebut, mereka adalah generasi yang ditakdirkan oleh Allah untuk mengawali kiprah di lembaga Hidayatullah dan bersyukur masih diizinkan untuk hadir bersama-sama menyaksikan Silatnas Emas di usia 50 tahun Hidayatullah.
“Alhamdulillah sampai sekarang kami masih eksis, masih bisa membersamai teman-teman pejuang Islam di lembaga ini. Tapi (Silatnas) lima tahun ke depan tidak tahu apa masih bisa ketemu lagi,” ucap ustadzah yang sudah kenyang asam garam dengan dunia dakwah.
“Ibunda Aida saja baru saja ada, eh, ternyata tidak sampai berjumpa Silatnas kali ini,” ucapnya mengenang Ibunda Aida, istri dari KH Abdullah Said Rahimahullah, sosok sentral pendiri Hidayatullah.
Pantauan Media Silatnas Hidayatullah, suasana sontak berubah hening. Seperti terbayang beberapa sosok yang nyatanya sudah tidak lagi membersamai di acara Silatnas yang telah lama dinanti-nantikan itu.
Selanjutnya, masih di momen yang sama, para istri pendiri dan belasan istri para perintis Hidayatullah tersebut lalu mendapat plakat penghargaan dan sejumlah bingkisan.
Khusus untuk Ibunda Aida Rahimahallah, diwakili oleh putri tersayangnya, Ustadzah Maftuha.
Di penghujung acara, para peserta diberi kesempatan untuk berfoto bersama atau swafoto dengan para tokoh perempuan hebat Hidayatullah tersebut.* (Azzah/Media Silatnas Hidayatullah/MCU)
Assalamualaikum..Aku ditinggal istriku 9bln lalu.aku sangat rindu sekali meskipun dalam mimpi. Dan 3 anakku .aku tanjakan apakah pernah mimpi ketemu…
Dakwah Hidayatullah di Papua terlalu eksklusif hanya menyasar pendatang sejak dulu. Indikatornya jelas, semua pondok pesantrennya tidak punya santri asli…
istri n anak kembali 01 02 2023.. ampuni sgla d0sa2 istri q ya Allah. n buat para laki2 yg ditinggal…
Hal yg sama saya rasakan pada istri yg telah meninggal hampir 2 tahun lalu, rindu ini sangat sering, terkadang tanpa…
kalau uda khatam arbainnya di halaqoh mestinya tdk terjadi yg sperti ini