Lemah Lembut & Penuh Kasih Sayang, Spirit Utama Murabbi Menuju Munas VI Hidayatullah

[ILUSTRASI] Kegiatan Road to Munas VI Hidayatullah di Gunung Tembak, Balikpapan (28/6/2025).* [Foto: SKR/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id– Dalam beberapa kasus, Musyawarah Nasional (Munas) suatu organisasi sering kali dipandang sebagai arena debat panas.

Namun, Majelis Reboan Sekolah Murabbi Jabar, DKJ, dan Banten menawarkan perspektif yang berbeda.

Dalam sebuah acara daring, Rabu (1/10/2025), Ketua Dewan Murabbi Pusat (DMP), Dr. Tasyrif Amin, M.Pd., mengajak seluruh kader Hidayatullah untuk datang ke Munas VI Hidayatullah dengan sikap lemah lembut dan penuh kasih sayang.

Rahmat Landasan Musyawarah

Dalam acara bertema “Munas dalam Perspektif Murabbi”, Dr. Tasyrif Amin menekankan, perbedaan pendapat adalah hal wajar. Namun harus disikapi dengan rahmat, bukan dengan kekerasan atau sikap yang merusak.

“Boleh diskusi, bisa mengkritisi, tapi basisnya rahmat,” ungkapnya pada kegiatan yang berlangsung secara online via Zoom tersebut.

Lebih dari sekadar memaafkan, ia menyerukan agar setiap orang mampu mendoakan mereka yang memiliki pandangan berbeda.

Hal ini, menurut Dr. Tasyrif, merupakan keindahan syura dalam Islam. Sebuah musyawarah yang dibangun di atas dasar kasih sayang akan mampu menyelesaikan banyak persoalan.

“Tidak akan menyesal dan tidak akan merugi orang yang mau bermusyawarah,” tegasnya, menyoroti pentingnya menghindari sikap otoriter atau ingin memaksakan kehendak.

Komitmen & Peran Sentral Murabbi

Setelah musyawarah tercapai, Dr. Tasyrif menekankan dua hal penting: komitmen dan tawakal.

Ia mengingatkan agar tidak ada lagi “suara sumbang” yang menggerogoti keputusan bersama.

Dr. Tasyrif juga menegaskan peran mulia para murabbi. Mereka tidak hanya bertugas menjaga tata tertib, tetapi juga memastikan sunnah-sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ditegakkan dalam Munas.

Ini adalah tugas utama para murabbi, yaitu menjaga dan memelihara kader agar nilai-nilai mulia tetap bersemayam di setiap langkah dakwah dan tarbiyah.

QS Ali Imran : 159

Uraian Dr. Tasyrif Amin mengacu pada Surah Ali Imran ayat 159, yang mengajarkan arti penting lemah lembut, pemaaf, dan musyawarah.

Ayat tersebut menjadi pengingat bahwa sikap keras dan kasar hanya akan menjauhkan orang-orang.

Sebaliknya, dengan bertawakal dan membulatkan tekad setelah bermusyawarah, Allah akan memberikan petunjuk dan keberkahan.

Dengan demikian, peran murabbi menjadi sangat sentral.

“Murabbi adalah penjaga nilai, pembimbing, dan teladan yang memastikan setiap acara dakwah, termasuk Munas, menjadi wadah untuk merajut persatuan, bukan justru memecah belah,” tegasnya.

Sekolah Murabbi kali ini mengajarkan bahwa perubahan nyata dimulai dari dalam, dari hati yang penuh rahmat dan kasih sayang, bukan arogansi dalam ragam bentuknya.* (Herim/Media Center @Ummulqurahidayatullah)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *