Kisah Dakwah Ramadhan Santri Hidayatullah di Pulau Sabakkatan
Ummulqurahidayatullah.id- Pada bulan suci Ramadhan 1445 H, Madrasah Aliyah Raadhiyatan Mardhiyyah Putra mengirimkan santri-santri kelas 3 untuk bertugas dakwah di beberapa lokasi.
Di antaranya, santri bernama Haikal Abid Adzikra dan Akbar Darmansyah, yang ditugaskan di Pulau Sabakkatan (ada juga yang menulisnya Pulau Sebangkatan). Keduanya mengemban amanah sebagai mujahid dakwah Ramadhan.
Meski tanpa pendampingan langsung dari gurunya, namun, berbekal ilmu agama dari madrasah, para santri percaya diri membangun rasa peduli dengan masyarakat Pulau Sabakkatan.
Pada tanggal 2 Ramadhan 1445 H (13/3/2023 ), mereka berangkat ke Pulau Sabakkatan melalui Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Sebelum fajar terbit, semangat para santri itu lebih dulu memancar.
Setelah 8 jam perjalanan menggunakan kapal, para penumpang menginjakkan kaki di pelabuhan pada siang hari. Sejak bakda zuhur itu, kedua santri tadi mulai mengikat tali silaturahim dengan masyarakat setempat. Di sini kira kira terdapat 100 kepala keluarga (KK).
Warga di pulau kecil ini begitu antusias menyambut kehadiran santri Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan tersebut.
Bahkan, warga berharap santri-santri itu tetap berada di sana sampai setelah Ramadhan. Sempat juga dibahas pendirian Rumah Quran di Pulau Sabakkatan.
“Warga di sana sangat antusias dengan kehadiran (santri) di sana dan juga mereka berharap terus mengadakan program ini hingga hari ke-18 karena memang keterbatasan kapal yang menyeberang. Banyak warga yang berharap mereka (bertugas dakwah) sampai setelah lebaran,” ujar Ustadz Hamimal Mustafa Riski, S.T. Kepala Sekolah Menengah Hidayatullah MTs-MA Raadhiyatan Mardhiyyah Putra.
Adapun kegiatan dakwah santri antara lain menjadi muadzin, melaksanakan shalat fardhu berjamaah, mendirikan shalat malam di masjid, serta mengajak warga sekitar untuk turut berjamaah.
Pada pagi hari, santri-santri tersebut mengajar di Sekolah Dasar Negeri Pulau Kecil Sabakkatan. Pada siang dan sore, mereka mengajar perbaikan bacaan (tahsin) Al-Qur’an anak-anak. Malamnya, mereka menyampaikan kultum sebelum tarawih lalu menjadi imam tarawih.
“Kami ingin seluruh anak-anak pulau yang masih belum bisa mengaji, target kami untuk mereka semua bisa mengaji dan menyebutkan makhorijul huruf dengan benar dan belajar ilmu dasar Fiqh dan adab,” ujar Haikal.
Diharapkan pula agar anak-anak pulau tersebut bisa bersekolah di Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak.
“Insya Allah harapannya tahun depan kita akan mengirim santri ke sana (Pulau Sabakkatan lagi),” ucap Ustadz Hamimal.* (Muhammad Nirwansyah/Media Ramadhan/MCU)
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru Muhammaddarrasullah!
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya