Menangislah atas Kepergian Ramadhan…

Jamaah Masjid Ar-RIyadh berdoa saat pembacaan qunut pada witir qiyamullail di Ponpes Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Selasa, 22 Ramadhan 1445 H (2/4/2024).* [Foto: SKR/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id | RAMADHAN telah berkemas pergi dan kembali lagi pada tahun yang akan datang. Tapi tentu segala hal akan berubah, semua takkan sama.

Ada banyak orang yang merasa sedih, hampa, dan hambar. Dibalik itu, pun akan ada yang semangatnya kembali berkobar, jiwanya penuh kebahagiaan, senyumnya selalu terpancar seolah berkata bahwa telah siap untuk menapaki berbagai perjuangan setelah ini.

Semua telah menunaikan harapan masing-masing dari janji tahun yang lalu bahwa doa dan harapan untuk menjalani Ramadhan dengan lebih baik. Lantas ketika Ramadhan menyapa lalu kembali peri, masing-masing akan kembali merenung dan merasakan, betapa waktu yang berharga ini akan segera pergi. Semua kan membawa bekal atas usaha yang telah dilakukan pada bulan suci itu.

Maka tak sedikit yang menguraikan air mata sebab Ramadhan yang penuh dengan rindu membuncah itu kembali pergi.

Menangislah karena rindu dengan segala suasana dan keberkahannya.

Menangislah untuk kebersamaan yang bisa jadi akan berbeda pada tahun mendatang.

Menangislah atas shalat yang masih belum khusyuk.

Menangislah atas sedekah yang masih sedikit.

Menangislah atas mata yang masih lalai dalam menatap kebaikan.

Menangislah atas tangan yang masih kaku dalam berbuat kebaikan.

Menangislah atas kaki yang masih enggan untuk melangkah di jalur keimanan.

Kini saat yang tepat, jangan merasa hebat lantas lupa bahwa betapa masih begitu banyak waktu yang telah disia-siakan

Menangislah…
Karena ia bukan hal yang menandakan kelemahan, tetapi bukti betapa keinginan untuk melakukan kebaikan yang banyak pada waktu yang terbatas.

Ia adalah bukti bahwa rindu yang tertampung berbulan-bulan belumlah sepenuhnya tertunaikan.

Akan selalu ada rindu untuk Ramadhan. Dan akan selalu ada harapan untuk bertemunya kembali.

Mari berjanji sekali lagi untuk memperbaiki diri hingga Ramadhan kembali menyejukkan jiwa yang mulai gersang.

Atas segala mujahadah yang telah kita lakukan dengan penuh keikhlasan selama Ramadhan 1445 H, semoga kita termasuk pemenang yang dijanjikan ampunan dan pahala yang berlipat ganda. Aamiin!* (Nurmiati/MCU)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *