Mau Menikah, Para Calon Pengantin Malah Kerja Bakti Angkat Pos Ronda

Ummulqurahidayatullah.id– BORO-boro pergi ke salon untuk memperganteng wajah, Aden, nama panggilan, malah pergi ke samping parit besar.
Ini salah satu keunikan Pernikahan Mubarak yang rutin digelar Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Balikpapan.
Aden jauh-jauh terbang dari Surabaya, Jawa Timur, ke Kalimantan Timur untuk mengikuti rangkaian Pernikahan Mubarak 1447 H di Ponpes Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan.
Di antara rangkaian perhelatan nasional itu adalah pembekalan pra nikah. Para peserta mengikuti pembekalan mulai dari indoor hingga outdoor.
Kegiatan dalam ruangan berisi penyampaian materi, digelar pada pagi hari. Sedangkan kegiatan luar ruangan berupa kerja bakti, digelar sore hari.
Kerja Bakti
Sore itu, Senin (22/9/2025), Aden dan para calon pengantin lainnya bekerja bakti memindahkan pos ronda. Terletak di tepi parit di sisi utara Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak.
Ditemani puluhan mahasiswa STIS Hidayatullah, mereka bahu membahu mengangkat bangunan sederhana berbahan kayu itu.
Pos ronda yang sebagian rangkanya dari kayu ulin itu tentu tidak ringan. Butuh kekompakan para calon pengantin dan mahasiswa untuk memindahkannya. Apalagi jarak pemindahannya hampir 100 meter.
Aden tampak mengerahkan segenap kekuatannya untuk turut serta mengangkat pos ronda dengan kedua tangannya. Begitu pula para calon pengantin lainnya.
Semangat Calon Pengantin
Inilah salah satu keunikan Pernikahan Mubarak. Mereka tak cuma dibekali teori pra nikah, tapi juga praktik ketaatan dan kekompakan lewat momen kerja bakti.
Hal ini tentu sebagai tahapan pembekalan agar para bujang lebih siap menghadapi bahtera rumah tangga yang penuh tantangan.
“Luar biasa, semangat. Alhamdulillah,” ujar Aden saat ditanya oleh kru @AyoNikahMubarak terkait tanggapannya tentang pembekalan hari pertama, Senin itu.
“Mantap (kerja baktinya),” tambah pria alumnus Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al Hakim (STAIL) Surabaya ini.
”Enda Terasa”
Peserta nikah lainnya, Erief Ibaadurrahman, punya pendapat unik.
“(Kerja baktinya) enda terasa,” kata alumnus PUZ-STIS Hidayatullah ini.
“Soalnya tadi kita sudah diajari dzikir oleh Ustadz Mannandring (saat pembekalan); ‘Ya Hayyu, Ya Qayyum, Ya Aziz’, seratus kali dibaca, betul-betul ringan sekali pekerjaan,” tambah putra dari Ustadz Ari Wahyudi (dai Hidayatullah) ini dengan nada lembut tapi meyakinkan.
Pembekalan pra nikah itu digelar selama sekitar 10 hari (22/9-1-10/2025) dengan beragam tema materi dan pemateri berbeda. Adapun Walimatul Urs Pernikahan Mubarak Insya Allah digelar pada pada Sabtu, 12 Rabiul Akhir 1447 H (4/10/2025) di Gunung Tembak.* (SKR/@AyoNikahMubarak)
Assalamualaikum..Aku ditinggal istriku 9bln lalu.aku sangat rindu sekali meskipun dalam mimpi. Dan 3 anakku .aku tanjakan apakah pernah mimpi ketemu…
Dakwah Hidayatullah di Papua terlalu eksklusif hanya menyasar pendatang sejak dulu. Indikatornya jelas, semua pondok pesantrennya tidak punya santri asli…
istri n anak kembali 01 02 2023.. ampuni sgla d0sa2 istri q ya Allah. n buat para laki2 yg ditinggal…
Hal yg sama saya rasakan pada istri yg telah meninggal hampir 2 tahun lalu, rindu ini sangat sering, terkadang tanpa…
kalau uda khatam arbainnya di halaqoh mestinya tdk terjadi yg sperti ini