FOSPI 2025 di Kampus STIS Hidayatullah, Tingkatkan Semangat Kolaborasi Antarperguruan Tinggi

Forum Silaturrahmi antar Perguruan Tinggi (FOSPI) di Aula Kampus Putri STIS Hidayatullah, Gunung Tembak, Teritip, Kota Balikpapan, Ahad (31/8/2025).* [Foto: Qonita/MediaSTIS]

Ummulqurahidayatullah.id– Forum Silaturrahmi antar Perguruan Tinggi (FOSPI) digelar di Aula Kampus Putri STIS Hidayatullah, Gunung Tembak, Teritip, Kota Balikpapan.

Forum yang digelar baru-baru ini menjadi wadah penting bagi mahasiswa lintas kampus.

Acara ini menghadirkan semangat kolaborasi sekaligus menutup rangkaian agenda sebelum Demisioner Mukhtamar DEMA-SEMA masa khidmat 2024–2025.

Selain menjadi ajang silaturahmi, forum pada Ahad (31/8/2025) ini juga memperlihatkan wajah kepemimpinan mahasiswa yang penuh dinamika dan warna.

Refleksi Pengurus DEMA

Ketua DEMA STIS Hidayatullah, Sinta Sofiana, menyampaikan rasa syukur atas selesainya amanah kepemimpinan.

“Sudah tuntas tugas kami Alhamdulillah. Semoga estafeta kepemimpinan ini terus berlanjut. Sesuai dengan tema bahwa amanah dalam kepemimpinan harus dikuatkan di zaman ini,” ungkapnya penuh haru.

Ungkapan itu disambut apresiasi para peserta, menegaskan bahwa kepemimpinan mahasiswa adalah ruang belajar yang sarat makna.

Beratnya Amanah Kepemimpinan

Bendahara DEMA, Nur Fadillah, berbagi pengalaman tentang tantangan memikul tanggung jawab.

“Memiliki amanah itu berat, apalagi kalau dalam organisasi DEMA-SEMA, kita harus saling mendukung antar program sesama pengurus,” tuturnya.

Kesan itu menjadi pengingat bahwa organisasi tidak bisa berjalan tanpa kerja sama yang solid.

Solidaritas dalam Organisasi

Dalam perjalanan kepengurusan, banyak dinamika yang dilalui. Mulai dari benturan ide, keterbatasan sumber daya, hingga tuntutan akademik yang harus diseimbangkan.

Namun, semua rintangan dapat dilewati karena adanya solidaritas di antara anggota.

Kekuatan kebersamaan inilah yang membuat DEMA dan SEMA mampu menuntaskan berbagai programnya.

Inspirasi Lintas Kampus

FOSPI 2025 menghadirkan mahasiswa dari STIE Madani Balikpapan dan STIT Balikpapan (STITBA).

Kehadiran mereka menambah semangat diskusi, memperkaya perspektif, serta membuka ruang pertukaran pengalaman.

Pertemuan ini menegaskan bahwa perbedaan latar belakang justru menjadi kekuatan dalam membangun kepemimpinan yang lebih inklusif.

Diskusi Hangat & Pemberian Apresiasi

Selain forum pleno, mahasiswa tiga kampus dibagi ke dalam kelompok kecil untuk berdiskusi.

Mereka berbagi pengalaman seputar dinamika menjadi pengurus DEMA, baik di kampus berbasis pesantren maupun di perguruan tinggi umum.

Perbedaan sudut pandang menjadi kekayaan tersendiri.

Mahasiswa dari kampus umum menekankan pentingnya kemandirian, sementara mahasiswa pesantren menekankan ketaatan dan pembinaan adab sebagai dasar kepemimpinan.

Diskusi ditutup dengan presentasi tiap kelompok yang memberi wawasan berharga.

Sebagai penutup, STIS Hidayatullah memberikan cenderamata berupa jilbab karya Green Campus Collection, unit usaha kampus yang dikelola mahasiswi di bidang penjahitan.

Menatap Kepemimpinan Selanjutnya

Seiring berakhirnya masa khidmat DEMA-SEMA 2024–2025, harapan regenerasi kepemimpinan digaungkan.

Para pengurus lama berpesan agar kepemimpinan berikutnya lebih inovatif, adaptif, dan tetap berpegang pada nilai perjuangan.

Amanah estafeta kepemimpinan disambut penuh semangat oleh pemimpin baru.

“Bismillah, amanah ini berat sekali, tetapi tidak bisa dihindari karna kami selalu dilatih taat di kampus ini, sami’na wa atho’na. InsyaAllah ketaatan ini berbuah nikmat,” tutur Alya, Ketua DEMA baru masa khidmat 2025–2026.

FOSPI 2025 pun ditutup dengan rasa syukur, meninggalkan jejak semangat untuk memperkuat peran mahasiswa dalam menghadapi tantangan era modern.* (Qonita/MediaSTIS/@Ummulqurahidayatullah)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *