Mazz Reza Pranata Bagikan Tips Bangun Bisnis bagi Para Kader Hidayatullah

Ummulqurahidayatullah.id– Owner PT Indo ANATA Development, Mazz Reza Pranata, mendorong para kader Hidayatullah untuk serius menjalankan bisnis, terutama mereka yang selama ini memang telah terjun dalam dunia tersebut.
Tujuannya, agar roda organisasi bisa mendapatkan dukungan lebih baik dari para kadernya, khususnya secara finansial.
Oleh karena itu, agar para kader bisa maksimal berkontribusi secara ekonomi, maka kader tersebut harus terlebih dahulu berkecukupan secara pribadi.
Kader tersebut sudah memiliki kemandirian finansial. Bukan seorang mustahik (orang-orang yang berhak menerima zakat), tapi sudah pada level sebagai muzakki.
Hal itu ditekankan Mazz Reza sebagai pemateri pada acara Diskusi Kamisan bertema “Dakwah dan Kemandirian Finansial: Membangun Bisnis Tanpa Melupakan Misi”, Kamis (2/10/2025).
Tips Praktis Berbisnis
Pada acara yang digelar DPW Hidayatullah Daerah Khusus Jakarta secara online itu, Mazz Reza juga memberikan beberapa tips praktis untuk membangun bisnis bagi para kader Hidayatullah.
Misalnya, saat ditanya oleh Ketua Media Center @Ummulqurahidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Abdus Syakur, terkait bagaimana strategi membangun bisnis media sosial.
Mazz Reza menjawab, sudah pasti banyak kompetitor pada sektor bisnis tersebut. Sehingga, untuk bisa eksis, “harus ada nilai lebih (dari bisnis yang dibangun),” kata Ketua Umum BPD HIPMI Sumatera Utara periode 2017-2020 ini.
Survei
Selain itu, sebelum memulai bisnis, pelaku bisnis mesti melakukan survei terlebih dahulu. Mulai dari tentang potensi bisnis yang akan dirintis, kompetitor bisnis, hingga bahan baku (sumber daya) yang akan digunakan dalam bisnis tersebut.
Kisah Pisang Goreng
Mazz Reza lantas mencontohkan saat dirinya membangun bisnis kuliner semasa kuliah di Sumatera Utara beberapa tahun silam.
Kala itu, ia sebagai seorang mahasiswa, mencari peluang bisnis makanan yang diprediksi bakal diminati para mahasiswa lain.
Awalnya, ia mensurvei jenis makanan yang bisa diakses mahasiswa sambil melintas pulang dan pergi kuliah, tanpa harus nongkrong di tempat jualan tersebut. Sebab, kalau pelanggan harus nongkrong, maka Reza harus mengeluarkan modal lebih besar untuk tempat makan dan sebagainya.
Tercetuslah idenya. “Rupanya gorengan,” tutur Reza.
Setelah itu, ia mensurvei kompetitor sesama penjual gorengan di sekitar tempat tersebut.
Lanjut kemudian ia mensurvei jenis pisang yang cocok untuk dijadikan bahan baku jualannya.
Singkat cerita, setelah melakukan berbagai survei, Reza lantas menjajakan pisang goreng seharga Rp 2.500 per biji. Sementara itu, kompetitornya justru berjualan seharga Rp 500 per biji.
Menariknya, pisang goreng Mazz Reza justru laris manis. “Sehari omzetnya Rp 2 juta,” tutur pria ramah ini.
Resepnya
Apa resepnya? Mazz Reza membocorkan rahasianya, yaitu pisang goreng yang ia jual, meskipun harganya lebih tinggi dibanding kompetitornya, tapi ukuran pisang gorengnya lebih besar.
Sehingga, tuturnya, mahasiswa merasa lebih kenyang setelah makan pisang goreng Mazz Reza dibanding makan pisang goreng penjual lain meskipun harganya lebih murah.
Tingkatkan Skill
Selain tips praktis di atas, Bang Reza juga menyampaikan pentingnya para kader Hidayatullah pelaku bisnis untuk meningkatkan skill (keterampilannya). Sehingga, bisnis yang dijalankan dikelola dengan profesional.
Menurutnya, kader-kader Hidayatullah sudah memiliki banyak modal untuk berbisnis.
Mulai dari semangat pantang menyerahnya, idealismenya, hingga sifat amanah yang dimiliki.
Poin terakhir ini yang menjadi catatan tersendiri baginya. Bahwa sifat amanah bisa dibuktikan di belakang, setelah seseorang bertahun-tahun menjalankan suatu program. “(Amanah) itu mahal, Pak! Gak bisa dibuktikan di depan,” imbuhnya pada acara yang dimoderatori oleh Ustadz Suhardi (Sekretaris DPW Hidayatullah DK Jakarta) itu.* (@SKRsyakur/@Ummulqurahidayatullah)
Assalamualaikum..Aku ditinggal istriku 9bln lalu.aku sangat rindu sekali meskipun dalam mimpi. Dan 3 anakku .aku tanjakan apakah pernah mimpi ketemu…
Dakwah Hidayatullah di Papua terlalu eksklusif hanya menyasar pendatang sejak dulu. Indikatornya jelas, semua pondok pesantrennya tidak punya santri asli…
istri n anak kembali 01 02 2023.. ampuni sgla d0sa2 istri q ya Allah. n buat para laki2 yg ditinggal…
Hal yg sama saya rasakan pada istri yg telah meninggal hampir 2 tahun lalu, rindu ini sangat sering, terkadang tanpa…
kalau uda khatam arbainnya di halaqoh mestinya tdk terjadi yg sperti ini