Alumnus Ahlus Shuffah Gubin Raih Ijazah Sanad Al-Qur’an di ICWM

Ummulqurahidayatullah.id– Kabar gembira datang dari Bogor, Jawa Barat. Salah seorang alumnus Pondok Pesantren Salafiyah Tahfizhul Qur’an Ahlus Shuffah Gunung Binjai (Gubin), Balikpapan, meraih ijazah sanad Al-Qur’an.
Ia adalah Muhammad Ajeril Arif, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak (STIU-WM) Bogor semester 5 asal Balikpapan, Kalimantan Timur.
“Dia tuntas hafalannya di Ahlus Shuffah, kemudian lanjut ke Wadi Mubarak dan mengambil sanad di sana,” ujar Kepala Sekolah Ahlus Shuffah, Ustadz Abdul Basith Muttaqien, kepada Media Center @UmmulquraHidayatullah (MCU) di Gunung Tembak, Balikpapan, melalui keterangannya, Senin (13/02/2023).
Muhammad Ajeril Arif merupakan alumnus Ahlus Shuffah angkatan 2019, yang juga putra dari salah seorang warga Hidayatullah.
Muhammad Ajeril Arif telah menyetorkan bacaan Al-Qur’an Riwayat Hafsh ‘An ‘Ashim Jalur Syathibiyyah kepada Ustadz Nur Fajar Shadiq hafizhahullaah ta’ala dalam kurun waktu tidak lebih dari 1,5 tahun.
Pemberian ijazah sanad Al-Qur’an itu dilakukan STIU-WM bersama dengan Markaz Iqra Wadi Mubarak, salah satu unit kerja di struktur Islamic Center Wadi Mubarak (ICWM) Bogor- pada Sabtu, 20 Rajab 1444H (11/02/2023).
Dirilis kanal resmi Wadimubarak.com baru-baru ini, acara pengukuhan pemberian ijazah sanad Al-Qur’an itu digelar di hadapan civitas akademika STIU Wadi Mubarak dan pengurus Markaz Iqra Wadi Mubarak.
Acara berlangsung khidmat dan haru karena satu tahapan sulit telah dilalui oleh salah satu penghafal Al-Qur’an di ICWM.
Di antara harapan Ustadz Nur Fajar Shadiq sebagai Mujiiz (pemberi ijazah sanad) adalah agar mujaaz (yang menerima ijazah sanad) tidak mencukupkan diri dengan apa yang sudah dimiliki. Tetapi hendaknya ia dapat mengambil faedah dan ilmu yang banyak dari para masyaikh yang lain.
Tak lupa Ustadz Nur Fajar Shadiq berpesan agar apa yang sudah dipelajari bisa bermanfaat untuk diri pribadi dan kaum Muslimin pada umumnya dengan mengajarkan ilmu tersebut.

Standardisasi Bacaan Al-Qur’an
Pengurus ICWM, Syaikh Abdul Qowi Al-Arjali, dalam sambutannya, menekankan pentingnya menjaga tradisi bacaan Al-Qur’an bersanad. Hal ini untuk menjaga keotentikan Al-Qur’an dan sebagai bentuk standardisasi bacaan Al-Qur’an sebagaimana bacaan Nabi Muhammad ﷺ.
Syaikh Abdul Qowi Al-Arjali memotivasi para mahasiswa untuk terus semangat dan istiqamah. Sebab, tahapan demi tahapan yang ada untuk mendapatkan sanad Al-Qur’an tidaklah mudah.
Ada beberapa tahapan dan syarat yang harus dilakukan untuk mengambil sanad di lingkungan STIU-WM. Yaitu: hafal Al-Qur’an dengan mutqin (kuat); memiliki bacaan Al-Qur’an yang benar sesuai kaidah tajwid; menghafal matan Tuhfatul Athfal dan Jazariyyah beserta syarahnya; dan menyetorkan hafalan 30 juz kepada musyrif (pembimbing) atau syaikh yang direkomendasikan oleh Markaz Iqra’ Wadi Mubarak.
“Baarakallah kepada Muhammad Ajeril Arif bin Arifuddin (alumnus Ahlus Shuffah 2019) yang telah mengkhatamkan Hafalan Al-Qur’an Bersanad ke Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dari Fadhilatu Ustadz Nur Fajar Shodiq Al Hafizh Hafizhahullah,” ucapan selamat dari Ustadz Basith mewakili keluarga besar Ahlus Shuffah.
“Semoga Allah menjadikan kita Ahlul Qur’an dan membalas kebaikan kita dengan surga-Nya. Amin!” tambahnya kepada MCU.* (SKR/MCU/Al.Choer)
Baca juga: Seminar Internasional, Ulama Mesir Berikan Mahasiswa PUZ-STIS Sanad Hadits
Assalamualaikum..Aku ditinggal istriku 9bln lalu.aku sangat rindu sekali meskipun dalam mimpi. Dan 3 anakku .aku tanjakan apakah pernah mimpi ketemu…
Dakwah Hidayatullah di Papua terlalu eksklusif hanya menyasar pendatang sejak dulu. Indikatornya jelas, semua pondok pesantrennya tidak punya santri asli…
istri n anak kembali 01 02 2023.. ampuni sgla d0sa2 istri q ya Allah. n buat para laki2 yg ditinggal…
Hal yg sama saya rasakan pada istri yg telah meninggal hampir 2 tahun lalu, rindu ini sangat sering, terkadang tanpa…
kalau uda khatam arbainnya di halaqoh mestinya tdk terjadi yg sperti ini