Kunjungan Hangat Muslimin Bangsamoro ke Hidayatullah

Kunjungan rombongan Alhuffaz Foundation Filipina Selatan di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, Jakarta. Mereka berada di Indonesia, berdasarkan jadwal, selama sekitar sepekan (9-14/6/2023).* [Foto: Hidayatullah.or.id]

Ummulqurahidayatullah.id– Rombongan Yayasan Alhuffaz Filipina Selatan (The Alhuffaz Charity Foundation Filipina Selatan) melakukan kunjungan hangat ke sejumlah kantor dan kampus Pondok Pesantren Hidayatullah di Indonesia.

Ini adalah kunjungan balasan dimana sebelumnya Hidayatullah mengirimkan dai muda ke sejumlah negara Asia Tenggara – Pasifik pada bulan Ramadhan 1444 lalu, termasuk ke Kota Cotabato.

Yayasan Alhuffaz, sebuah lembaga Islam yang berkedudukan di Bagua, II, Kota Cotabato, Daerah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao (BARMM) ini melakukan kunjungan dan tiba di Indonesia pada Jumat (9/6/2023).

Rombongan ini terdiri dari Mas OD L. Mohammadali selaku pimpinan rombongan, Samsudin I. Abdulrahman, Zubair A. Alimudin, Hamzah A. Salik, dan Rahman Nor S. Malang.

Melalui Departemen Hubungan Antarbangsa DPP Hidayatullah yang menghubungkan jalinan ini, diharapkan silaturrahim dan kerja sama dakwah di kawasan ini semakin maju.

Dalam kunjungannya ini, delegasi Alhuffaz Foundation berkunjung ke sejumlah kota yaitu Jakarta, Depok, Surabaya, dan Pasuruan. Di Jakarta, rombongan bersilaturrahim dengan DPP/DM/DP Hidayatullah dan menginap di Wisma Pusat Dakwah Hidayatullah Jakarta.

Rombongan kemudian berkunjung ke Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat. Di sini rombongan berkesempatan menghadiri pernikahan salah satu pengurus pesantren dan bercengkarama dengan pengurus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah.

Pada kesempatan ini, delegasi Alhuffaz Foundation memperkenalkan diri sebagai lembaga yang dibentuk oleh BARMM, serta dipimpin baik oleh ulama-ulama muda maupun profesional muda Bangsamoro.

Alhuffaz Foundation berfokus pada pengambangan masyarakat berbasis Ma’had Tahfizh Al-Quran yang kini mengelola sejumlah 128 ma’had, dengan santri mukim 10 ribuan dan santri tidak mukim sekitar 30 ribuan.

Pertemuan dengan STIE Hidayatullah ini menghasilkan Letter of Intent (LOI) sebagai komitmen kedua pihak untuk membangun kolaborasi di bidang pendidikan, kemanusiaan, perdamaian, dan inisiatif dalam pembangunan.

STIE Hidayatullah juga menawarkan kuota beasiswa pendidikan kuliah perguruan tinggi untuk mahasiswa asal Bangsamoro yang ingin menempuh pendidikan di kampus yang berlokasi di bilangan Kalimulya Cilodong tersebut.

Usai shalat zuhur berjamaah, rombongan kemudian bergeser untuk kunjungan resmi ke kampus Universitas Indonesia (UI).

Dalam kunjungannya kurang lebih 3 hari ini, rombongan Alhuffaz Foundation juga berkesempatan bertandang ke Kota Surabaya dimana di sana mereka diterima di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya.

Rombongan kemudian diterima Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) Prof. Ir. Daniel Mohammad Rosyid, M.Phil., Ph.D., MRINA di lingkungan universitas berjuluk Kampus Perjuangan tersebut. Dalam diskusi, mengemuka pembicaraan tentang peluang yang dapat dikerjasamakan berkenaan dengan kemaritiman antar kedua negara.

Selanjutnya, rombongan bertandang ke kampus dan Mahad Darul Hijrah yang berlokasi di Jalan Ketan Ireng, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan

Rombongan yang turut didampingi Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pemuda Hidayatullah Rasfiuddin Sabaruddin selama di Jakarta, Surabaya, dan Pasuruan ini juga berkesempatan meninjau beberapa amal usaha Hidayatullah. Di antaranya Kebun Hidroponik Hidayatullah, Toko Swalayan Sakinah, dan melihat lingkungan kampus pesantren Hidayatullah.

Mas OD L. Mohammadali mewakili delegasi Alhuffaz Foundation menyampaikan harapannya semoga silaturrahim dan kunjungan ini dapat semakin menguatkan perdamaian berkelanjutan dan terbangun kerja sama antar keduanya dalam berbagai sektor baik lokal maupun global.

Seperti diketahui, Bangsamoro adalah penduduk Kepulauan Mindanao di selatan Filipina. Bangsa pejuang kemerdekaan yang telah menghadapi penjajah seperti Spanyol dan Amerika. Alhamdulillah setelah lebih 40 tahun, Presiden Filipina Rodrigo Duterte sepakat damai dengan Bangsamoro.

Referendum 2019 menetapkan otonomi khusus bagi 4,4 juta jiwa Bangsamoro untuk mengelola sendiri wilayahnya, dengan kebebasan membentuk parlemen, mahkamah, dan kurikulum pendidikan, serta keamanan di sebagian wilayah.

Wilayahnya disebut BARMM (Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao) atau Wilayah Otonomi Bangsamoro di Kepulauan Muslim Mindanao.* (ybh/Hidayatullah.or.id)

Tonton: AKSI PEMUKULAN DI MASJID Ar-Riyadh Ponpes Hidayatullah… | Subscribe Channel Ini Sebelum Dihapus

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *