Ustadz Hamim Thohari Bersyukur & Gembira atas Pertumbuhan Kader Dakwah Hidayatullah

Ummulqurahidayatullah.id-Menginjak usia emas atau perjalanan 50 tahun Hidayatullah, para pengurus organisasi massa berbasis kader tersebut diingatkan untuk tidak lengah apalagi terlena dengan pertumbuhan dan capaian prestasi yang ada.
Hal itu diingatkan oleh KH. Hamim Thohari, M.Si. selaku Ketua Dewan Pertimbangan Hidayatullah dalam acara Halaqah Kubra yang diadakan di Masjid Al-Iman, Kampus Utama Hidayatullah Samarinda, Kaltim, 2 Jumadal Ula 1444H (26/11/2022).
Acara bertajuk “Urgensi Halaqah dalam Gerakan Tarbiyah dan Dakwah” ini terselenggara atas kerja sama antara Departemen Pengkaderan Dewan Pengurus Hidayatullah (DPW), Dewan Murabbi Wilayah (DMW) Hidayatullah Kalimantan Timur, dan Kampus Utama Hidayatullah Samarinda.
Ustadz Hamim mengingatkan, pengkaderan adalah persoalan utama dalam lembaga perjuangan dakwah. Sehingga menurutnya layak dikhawatirkan jika laju pertumbuhan infrastruktur lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan suprastruktur.
“Ada sebuah kekhawatiran dan ini bisa terjadi dimana saja termasuk Hidayatullah. Ada penyimpangan atau pergeseran dan sangat mungkin terjadi,” ucap Ustadz Hamim menasihati.
Dahulu, lanjut Ustadz Hamim, saat kehidupan manusia diwarnai dengan kesederhanaan, maka hubungan antar pribadi individu biasanya masih cair dalam berkomunikasi.
Namun, ketika infrastruktur sudah terbangun, berkembang sedemikian rupa tetapi tidak disertai dengan pembinaan moral, justru bisa rusak dan berbahaya. “Setiap hari bisa jadi masalah saja,” lanjutnya.
Untuk itu, ustadz yang juga pernah diamanahi sebagai Ketua Dewan Syura Hidayatullah pada periode lalu ini, mengajak seluruh kader Hidayatullah untuk senantiasa bersyukur.
Sebab, sejak awal Hidayatullah dibangun dengan memperkuat suprastruktur melalui pembinaan al-Qur’an.
“Ini sebuah kemajuan yang luar biasa. Jadi modal besar untuk Hidayatullah tumbuh dan berkembang,” ucapnya. “Terlebih pembangunan suprastruktur bergerak serentak di semua ranting Hidayatullah,” jelasnya.
Masih terkait pengkaderan, Ustadz Hamim juga merasa bersyukur dan menyatakan kegembiraannya atas pertumbuhan kader dakwah di berbagai tempat.
“Kami sering mendatangi beberapa tempat di wilayah dan mendapatkan kegembiraan yang luar biasa,” ucap ustadz.
Kegembiraan yang dimaksud menjadikannya semakin yakin bahwa dakwah Hidayatullah terus tumbuh dan berkembang. “Dibuktikan dengan daurah marhalah dan halaqah kader yang nyaris berjalan tanpa henti,” tutupnya. Diketahui, acara Halaqah Kubra Murabbi ini dihadiri tak kurang dari 120 murabbi yang datang dari berbagai daerah se-Kalimantan Timur. Mulai dari Balikpapan, Samarinda, Penajam Paser Utara, Paser, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, Bontang, Berau, hingga pelosok Mahakam Ulu.* (Abu Jaulah/MCU)
Baca juga: Halaqah Kubra, Pemimpin Umum: Murabbi Punya Tanggung Jawab Besar Pembinaan Umat


Assalamualaikum..Aku ditinggal istriku 9bln lalu.aku sangat rindu sekali meskipun dalam mimpi. Dan 3 anakku .aku tanjakan apakah pernah mimpi ketemu…
Dakwah Hidayatullah di Papua terlalu eksklusif hanya menyasar pendatang sejak dulu. Indikatornya jelas, semua pondok pesantrennya tidak punya santri asli…
istri n anak kembali 01 02 2023.. ampuni sgla d0sa2 istri q ya Allah. n buat para laki2 yg ditinggal…
Hal yg sama saya rasakan pada istri yg telah meninggal hampir 2 tahun lalu, rindu ini sangat sering, terkadang tanpa…
kalau uda khatam arbainnya di halaqoh mestinya tdk terjadi yg sperti ini