Terjadi Pencurian, Warga Gutem Diimbau Tingkatkan Keamanan

[Ilustrasi] Kampus Induk Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak tampak dari udara.* [Foto: LPPH/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id– Beberapa hari terakhir masyarakat Balikpapan, Kalimantan Timur, diresahkan dengan banyaknya kejadian pencurian. Banyak laporan warga kehilangan mulai dari barang elektronik hingga bahan pangan.

Begitu pula yang menimpa warga Kampus Induk Hidayatullah Ummulqura Balikpapan, Gunung Tembak (Gutem). Tanpa pandang bulu, pelaku pencurian melakukan aksinya di sejumlah rumah para ustadz di Pesantren Hidayatullah. Terutama rumah-rumah warga yang terletak di luar Kampus Dakwah Hidayatullah Gunung Tembak.

Menurut Kepala Kampus Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak sekaligus Ketua RT 25, Ustadz Syamsul Ma’arif, dalam beberapa pekan terakhir tercatat sudah beberapa kali terjadi pencurian di sejumlah rumah warga.

“Sekarang kita perlu berhati-hati, sudah beberapa rumah ustadz-ustadz kita terjadi pencurian,” ucap Ustadz Syamsul Ma’arif di mimbar Masjid Ar-Riyadh, Balikpapan, setelah shalat Isya, Senin, 9 Syawal 1443 H (09/05/2022).

“Bahkan di Pasar Madani juga sudah dua kali dibobol. Telur dan beberapa barang pokok diambil sama orang yang tidak bertanggung jawab,” lanjutnya.

Pasar Madani merupakan tempat berbelanja milik Hidayatullah Gunung Tembak yang posisinya berada di area publik, tepatnya di pinggir jalan raya Jl Mulawarman, Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur.

Selain itu, Kepala Kampus menyebutkan, rumah salah seorang ustadz juga mengalami pencurian yang mengakibatkan sebuah sepeda motor, satu unit laptop dan HP, hilang tanpa jejak.

Ia berpesan agar seluruh warga selalu meningkatkan keamanan dan kewaspadaan. Terutama bagi warga yang meninggalkan rumah, agar rumah dalam keadaan terkunci, kendaraan juga harus disimpan dengan aman.

“Jadi kalau ada warga yang mau keluar-keluar rumah, pastikan rumah itu dikunci. Karena orang tidak bertanggung jawab itu mengambil apa saja yang bisa dijadikan uang. Entah itu sebentar misalkan mau ke masjid dzuhur pulangnya ashar, tetap juga (rumah) harus dikunci ya.

Harus selalu berjaga-jaga. Apalagi bagi warga yang berpergian jauh, pulang kampung misalkan,” lanjutnya mengimbau seluruh warga menghadiri shalat Isya di Masjid Ar-Riyadh itu.

Ia berpesan juga agar seluruh warga terus mengaktifkan jaga malam (ribath) guna meminimalisasi terjadinya kasus kejahatan lagi.

Kejadian pencurian bukan cuma di wilayah pesantren, tapi juga di permukiman masyarakat di sekitaran pesantren.* (MUAS/MCU)

Baca juga: [Video] Masjid Ar-Riyadh ‘Hilang’ | Pemandangan Langka di Gunung Tembak

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *