Tapak Tilas Sukses Ramadhan KH Abdullah Said: Jam 12 Malam Bangun Tahajud
Ummulqurahidayatullah.id– Semarak menyambut Ramadhan sudah menjadi tradisi yang sangat melekat di hati warga Pesantren Hidayatullah, termasuk di Hidayatullah Ummulqura Gunung Tembak, Balikpapan.
Hal itu tergambar dari semangat warga pesantren mengikuti Tarhib Ramadhan 1443 Hijriyah di Masjid Ar-Riyadh Hidayatullah Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu-Ahad (26/-27/03/2022).
Rangkaian kegiatan tarhib ini dimulai dari Mabit Tarhib Ramadhan, berlangsung pada Sabtu malam. Pada acara mabit ini, digelar talkshow dengan tema “Tri Sukses Ramadhan di Zaman Allahuyarham Ustadz Abdullah Said”.
Empat ustadz senior Hidayatullah Balikpapan, yaitu Ustadz Abdul Qadir Jaelani, Ustadz Sarbini Nashir, Ustadz Sujaib Saud, dan Ustadz Rosyid Ridha, menjadi pemateri pada talkshow itu.
Talkshow yang dipandu oleh dai asal IKN Penajam Paser Utara, Ustadz Mursyid MS itu dihadiri oleh segenap santri dan warga pesantren. Tidak hanya dari Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, tetapi juga santri dan jamaah dari karang Bugis (Balikpapan), Kota Samarinda, dan sekitarnya hadir di Gunung Tembak.
Dalam talkshow itu, keempat materi menapaktilasi pengalaman selama mereka membersamai Pendiri Hidayatullah, Allahuyarham KH Abdullah Said.
Ustadz Sarbini Nashir menuturkan, KH Abdullah Said adalah sosok yang kuat dalam melaksanakan ibadah.
“Jadi masa Allahuyarham dulu, setelah shalat subuh itu beliau ceramah, ceramahnya bukan 2 menit, 3 menit, tapi satu jam. Setelah itu (para santri) menyebar untuk ditugaskan mencari dana,” terang Anggota Dewan Pengawas YPPH Balikpapan ini.
“Sekarang itu sudah banyak cabang-cabang Hidayatullah. Kenapa bisa begitu? Ya memang demikian, Hidayatullah ini dulu modal keyakinan, sekarang sangat luar biasa sudah punya beratus cabang. Ini kenapa? Karena ibadah yang keras, beliau itu mepet dengan Allah Subhanahu Wata’ala,” lanjutnya menceritakan sosok KH Abdullah Said.
Hal itu juga diakui oleh Bendahara Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan, Ustadz Sujaib. Ia mengatakan, KH Abdullah Said adalah sosok pemimpin yang tegas termasuk dalam hal ibadah.
“Beliau (KH Abdullah Said) memang menekankan tentang pelaksanaan ibadah, beliau itu tidak main-main dengan santri kalau soal ibadah,” tegasnya.
Ustadz Sujaib juga menceritakan pengalaman ketika ia masih menjadi santri di Karang Bugis. Kala itu, tuturnya, ia pernah disuruh oleh KH Abdullah Said membangunkannya tengah malam (pukul 00.00) untuk mendirikan shalat lail.
“‘Nanti bangunkan saya ya 15 menit sebelum jam 00 ya,’ beliau bilang ke saya. Ya namanya juga santri, dapat amanah begitu kepikiran. Akhirnya saya ndak tidur karena saya takut ketika saya tidur ndak bisa bangun,” lanjut Ustadz Sujaib.
Lantas kemudian, pada sekitar pukul 12 malam kurang 15 menit, Ustadz Sujaib menuju ke kediaman KH Abdullah Said. Ternyata jam segitu KH Abdullah Said sudah bangun. “Beliau sudah mandi,” ungkapnya, kagum dengan kebiasaan sang kiai bangun tengah malam tepat waktu.* (Muas/MCU)
Baca juga: Sukseskan Ramadhan, Hidayatullah Balikpapan Usung “Talaqqi Al-Qur’an, Bangun Peradaban”
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru Muhammaddarrasullah!
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya