Siap-siap Kaltim Jadi IKN, Pemimpin Umum Hidayatullah Tekankan Gerakan Dakwah

Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad foto bersama Dewan Pembina dan Dewan Pengawas serta Pengurus YPPH di sela-sela Rapat Pleno Laporan Akhir Tahun 2021 dan Proker 2022 YPPH Balikpapan di Kantor WKP, Gunung Tembak, Balikpapan, Rabu (19/01/2022).* [Foto: Fauzi/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id– Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) resmi disahkan menjadi Undang-Undang (UU) pada rapat paripurna DPR RI pekan ini. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah memilih nama untuk IKN yaitu “Nusantara”, yang saat ini berlokasi di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.

Upaya pemerintah akan memindahkan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Kaltim pun semakin terlihat. Terkait itu, pemindahan ibu kota tersebut dinilai merupakan salah satu peluang sekaligus tantangan dakwah bagi ormas-ormas Islam. Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad pun mendorong ormas Islam untuk membuat strategi tersendiri.

“Khusus perhatian dakwah (di IKN),” ujarnya di Kampus Induk Hidayatullah (Ummulqura), Gunung Tembak, Balikpapan, Kaltim, Rabu (19/01/2022), pada acara Rapat Pleno Laporan Akhir Tahun 2021 dan Program Kerja 2022 Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Balikpapan yang digelar hingga Sabtu (22/01/2022).

KH Abdurrahman pun menekankan pentingnya pergerakan Islam untuk fokus dengan dakwah terkait rencana kepindahan ibu kota negara Indonesia. “Sebenarnya politik eksternal Nabi itu dakwah,” ujarnya.

Ketua Umum DPP Hidayatullah Nashirul Haq, dalam sambutannya pada Rapat Pleno itu, juga sempat menyinggung terkait posisi dakwah Islam dalam menghadapi pemindahan ibu kota RI.

Nashirul menekankan kepada dai-dai Hidayatullah terkait konsolidasi wawasan sebelum mengambil langkah terkait pengembangan dakwah. Baik wawasan lokal, nasional, internasional, dan lain sebagainya. “Terkhusus (wawasan terkait) PPU yang akan jadi ibu kota,” ujarnya.

Nashirul pun mengajak para aktivis dakwah untuk melek terhadap regulasi terkait UU IKN yang sudah disahkan DPR RI bersama pemerintah  pada Selasa (18/01/2022) lalu. “Di sinilah tantangan kita ke depan, perlu wawasan untuk menghadapi (tantangan)nya,” ujarnya.

Wawasan dimaksud, tambah Nashirul, antara lain terkait kultur sosial budaya di Kalimantan, khususnya Kaltim. Ini penting dalam pemetaan dan penguatan dakwah Islam terkait kehadiran IKN di Kaltim nantinya. Apalagi, sebagaimana diketahui, Hidayatullah lahir di Kota Balikpapan, Kaltim, 50-tahun yang lalu. Maka ia tidak menampik jika ada harapan besar umat Islam itu kepada ormas Islam termasuk Hidayatullah dalam penguatan dakwah di IKN nantinya.

“Bersama kita susun strategi pengembangan dakwah,” ujarnya menyerukan sinergi dakwah.

Senada itu, Ketua YPPH Balikpapan Hamzah Akbar mengatakan, IKN merupakan tantangan dakwah khususnya bagi Hidayatullah Ummulqura yang jaraknya tidak begitu jauh dari calon IKN di PPU. Tantangan itu setidaknya dihadapi lewat program-program kerja 2022 yang lebih baik, lebih tajam, dan lebih berkualitas karena diperhadapkan kondisi eksternal.

“Disahkannya UU IKN kemarin ini juga harus memicu arus kualitas program kita di yayasan yang ada apalagi (YPPH) Ummulqura. Ini yang menjadi tantangan kita semua,” ujarnya dalam sambutannya.

Rapat Pleno YPPH Balikpapan berlangsung selama 4 hari berturut-turut. Diawali Laporan Akhir Tahun 2021 pada Rabu hingga Kamis (19-20/01/2022). Dilanjutkan dengan Rapat Program Kerja atau biasa dikenal dengan istilah Rapat Kerja (Raker) 2022 pada Jumat-Sabtu (21-22/01/2022).

Rapat Pleno ini juga dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina YPPH Muhammad Hasyim beserta Anggota Dewan Pembina dan Ketua Dewan Pengawas Sarbini Nasir beserta Anggota Dewan Pengawas.

Diikuti pula oleh seluruh pengurus YPPH Balikpapan, mulai dari Ketua Hamzah Akbar, Sekretaris Abul A’la Maududi, Bendahara Sujaib Saud, Ketua Bidang I Masykur, Ketua Bidang II Lukman Hakim Alatas, Ketua Bidang III Muhammad Kaspan, bersama seluruh jajaran pengurus masing-masing di setiap Departemen dan Unit.

Rapat Laporan Akhir Tahun 2021 diikuti pula oleh utusan dari Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Kalimantan Timur, BTH Ummat Mandiri, Tunas Alam Budi Mulia (Sekolah Alam), Badan Pengelola (BP) Kampus Mardhatillah (YIMI), dan Badan Pengelola Hidayatullah Karang Bugis (KDM).

Pembukaan Rapat Pleno ini digelar pada Rabu (19/01/2022) pagi sekitar pukul 08.30 hingga pukul 11.30 WITA. Secara resmi, rapat ini dibuka oleh Nashirul yang merupakan Ketua Forum Sinergi Yayasan-yayasan Hidayatullah Balikpapan.

Ketua YPPH Balikpapan dalam sambutannya mengatakan, lewat Rapat Pleno, diharapkan program kerja (proker) YPPH Balikpapan pada tahun ini dan ke depannya lebih tajam dan berkualitas. Sebab, Hidayatullah diperhadapkan juga pada kondisi eksternal yang menjadi tantangan tersendiri.

“Pencapaian program kita harus terukur. Ditandai dengan postur anggaran yang kita angkat, menyertai volume program kita,” ujarnya dalam rapat yang digelar di tengah hujan yang menguyur Gunung Tembak sejak subuh.

Hasyim mengatakan, Allah telah memilih para pengurus di Hidayatullah untuk mendarmabaktikan dirinya di jalan Allah lewat lembaga ini. “Semoga ke depan amanah kita lebih baik dan lancar dalam menjalaninya,” ujarnya.

Pantauan hidayatullah.com Balikpapan pada Rapat Pleno ini, peserta khusus ibu-ibu diberikan tempat terpisah dari bapak-bapak pada ruangan berbeda, disambungkan dengan perangkat IT.

Sebagai informasi tambahan, di Balikpapan, terdapat sejumlah yayasan di bawah Hidayatullah, yaitu Yayasan Dakwah Center Ulul Albab, Yayasan Abdullah Said Cendikia, Yayasan Tunas Alam Cendikia, Yayasan Ar Riyadh, Yayasan Tahfidhul Quran Ahlu Shuffah, Yayasan Pendidikan Raadhiyatan Mardhiyyah, Yayasan Ittihadi Mardhatillah, Yayasan Dai Mandiri, Yayasan BMT Ummat Mandiri.* (SKR/MCU)

Sumber: Hidayatullah.com

Baca juga: YPPH Balikpapan Gelar Rapat Pleno Laporan Akhir Tahun 2021 & Proker 2022

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *