Pemimpin Umum: Aktivis Hidayatullah Harus Profetik & Profesional

Ummulqurahidayatullah.id– Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad menegaskan, aktivis Hidayatullah harus profetik dan profesional.
Kedua sifat atau karakter itu sebagaimana yang telah diteladankan oleh Nabiyullah Ibrahim Alaihissalam.
“Ibrahim adalah guru dari segala guru,” ujar Ustadz Abdurrahman di Kampus Induk Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kaltim, Ahad (11/6/2023).
Ia menjelaskan, pola pendidikan yang dilakukan Nabi Ibrahim hasilnya jelas.
Bagaimana polanya?
“Ibrahim pertama membikin kampus, belum ada orang (kala itu),” tutur Ustadz Abdurrahman.
“Dia bawa sendiri ‘santri’, 1 perempuan, 1 bayi (Ismail), di tempat yang tidak ada orang. (Keduanya) disuruh ‘nyantri’ di situ,” lanjutnya.
“Lalu apa tugas ‘kesantrian’ (keduanya)? Beribadah kepada Allah di Ka’bah,” tambah Ustadz Abdurrahman.
Pola pendidikan seperti Nabi Ibrahim itu diakui Ustadz Abdurrahman dirasakannya dulu saat masih di kampung di Sulawesi Selatan.

Ustadz Abdurrahman mengaku sudah sejak lama menjadi aktivis masjid, tinggal di tempat ibadah tersebut. Kerjanya mengaji, shalat, dan belajar.
Orang tuanya pun mendidik Abdurrahman juga seperti demikian. Orang tuanya menjadi petani sekaligus guru ngaji dan pengurus masjid. Karena itulah, Abdurrahman kala itu terus digiring agar dekat dengan masjid.
Demikian secuplik cerita dan nasihat yang disampaikan Pemimpin Umum Hidayatullah dalam taujihnya pada acara penutupan Musyawarah Wilayah VIII Pemuda Hidayatullah Kaltim.
Pemimpin Umum Hidayatullah mendorong para pemuda dan santri Hidayatullah agar mampu meneladani Nabiyullah Ibrahim.* (SKR/MCU)
Tonton: Bukan Buruh Bayaran, Ini Mahasiswa Pengabdian Masyarakat, Salut Deh!
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya