Mushida Gunung Tembak Gelar Lomba Kebersihan Rumah, Siapa Pemenangnya?
Ummulqurahidayatullah.id– Muslimat Hidayatullah Gunung Tembak kembali menggelar Lomba Kebersihan Rumah di Kampus Induk Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Kota Balikpapan, Kaltim.
Lomba ini digelar sejak Muharram 1444H lalu hingga awal Shafar 1444H ini. Penilaian lomba itu dilakukan pada Ahad, 7 Shafar 1444H (04/09/2022).
Pantauan Media Center @Ummulqurahidayatullah (MCU) hari itu, tampak sebagian dewan juri melakukan penjurian rumah demi rumah di kawasan perumahan lahan (Qoryatan Mubarakah). Sebagian juri lainnya berpencar di Kampus Dakwah.
Satu per satu rumah diperhatikan, dinilai, dan diberi catatan atau keterangan pada buku yang dibawa setiap juri. Para juri melaksanakan tugasnya dengan tekun. Untuk memeriksa kebersihan jendela, salah seorang juri sampai harus mencolek kaca rumah warga.
Rencana awalnya, penilaian dilakukan di luar dan di dalam rumah. Namun, karena berbagai pertimbangan, penilaian hanya dilakukan dari luar rumah.
Ketua Majelis Murabbiyah Wilayah (MMW) Mushida Kaltim, Ustadzah Husnaini Halim, S.Ag, menjelaskan, dalam perlombaan ini, ada lima kriteria penilaian.
“Yang pertama, tersedianya tempat sampah yang layak (bukan sekadarnya); kemudian adanya bunga tanaman hias minimal tiga pot; kemudian bersih dari sampah; yang keempat kaca jendela bersih; yang kelima adanya selokan air atau pipa (pembuangan),” ujarnya Ustadzah Eni, sapaan akrab Husnaini, saat diwawancarai MCU usai penjurian lomba tersebut, Ahad pagi jelang siang.
Dijelaskan, perlombaan ini melibatkan sekitar 16 orang dewan juri. Mereka dari unsur pengurus Mushida, Majelis Murabbiyah Daerah (MMD) Mushida Balikpapan, serta sejumlah guru di bawah Departemen Pendidikan dan Pengkaderan Putri (DPPP) Hidayatullah Gunung Tembak.
Belasan dewan juri itu disebar ke dua wilayah di Kampus Induk Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, yaitu Kampus Tarbiyah (di dalam pagar dan kanal) dan Kampus Dakwah. Penjurian dilakukan nyaris serentak pada Ahad pagi itu dimulai sekitar pukul 08.00 WITA.
Menurut Ustadzah Eni yang juga salah seorang dewan juri, terjadi peningkatan kesadaran warga Hidayatullah Ummulqura dalam hal kebersihan. Hal ini berdasarkan pengamatan dan perbandingan dari lomba-lomba serupa yang digelar tahun-tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah ya ada gerakan kesadaran warga untuk berlomba-lomba membersihkan rumah. Dan keterlibatan suami istri tentunya yang kita harapkan untuk sama-sama bisa menjadikan rumah itu bersih dan indah,” tuturnya didampingi Ketua DPPP Ustadzah Irma, S.S., yang juga salah seorang dewan juri.
“Namun yang kita rasakan juga sebagian masih ada yang tidak maksimal gitu, ini yang kita harapkan ke depan bagaimana menjaga kampus kita ini seluruhnya ya, ada penilaian atau tidak, tetap bersih,” tambahnya.
Pada hakikatnya, ia mengakui, itulah tujuan diadakannya lomba kebersihan tersebut, bagaimana sikap hidup bersih selalu terpatri bagi seluruh warga Pesantren Hidayatullah.
“Memperagakan Islam itu bagaimana (dimulai) dari rumah kita bisa bersih,” ujarnya.
Mushida pun berhargap agar warga menjadikan peraih juara lomba kebersihan sebelumnya sebagai teladan dalam mengukur kebersihan rumah masing-masing.
“Banyak kita lihat terjadi perubahan-perubahan menjadi lebih bersih rumahnya,” ujar Ustadzah Eni mengapresiasi.
Ummu Fawwaz, salah seorang ibu rumah tangga di kawasan Kampus Dakwah, menyambut antusias lomba tersebut. Sejak jauh hari ia sudah bersemangat bahkan turut melibatkan suaminya.
“Senangnya kalau rumah bersih,” ungkapnya beberapa waktu lalu sebelum penilaian.
Omong-omong, siapa saja pemenang lomba kebersihan tahun ini dan kapan pengumumannya?
“Kita juga belum tahu ini,” jawab Ustadzah Eni kepada MCU, Ahad itu. Selamat menantikan!* (SKR/MCU)
Baca juga: Majelis Penasihat Mushida: Bentengi Keluarga dari Hal-hal Merusak
Subhanawllah.saya jg baru dtggl istri tercinta tgl 6 juni 2023 kmrn rindu ini teramat sangat berat dan sesak didada namun…
MasyaAllah Semoga bayi yang dititipkantersebut akan menjadi penerus pimpinan di kampus tersebut
yaa robb....kangen kamu...
Mantap Bang Sakkuru Muhammaddarrasullah!
Sama yg saya rasakan betapa rindunya saya dengan almarhumah istriku. 6 bulan berlalu kepergianya