Mushida Balikpapan Semarakkan Ramadhan dengan Lomba Kebersihan Rumah & Lingkungan

Emak-emak juri dari Muslimat Hidayatullah Balikpapan melakukan penilaian pada lomba kebersihan rumah dan lingkungannya di Ponpes Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan (10/3/2024) jelang Ramadhan 1445 H.* [Foto: Itha/Mushida/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id- Muslimat Hidayatullah Balikpapan punya cara unik dan positif untuk menyambut dan menyemarakkan bulan suci Ramadhan 1445 H.

Di antaranya seperti yang baru-baru ini mereka gelar di Kota Balikpapan, salah satu kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Beberapa hari ini, para emak itu tampak sibuk menata halaman rumah. Mereka dibantu keluarga masing-masing.

Selain itu, pada beberapa lorong perkampungan juga terpasang spanduk-spanduk Marhaban Yaa Ramadhan atas nama Halaqoh Asyirah.

Mereka adalah emak-emak yang berdomisili di lingkungan RT 25, RT 26, dan sekitarnya di Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan. Lebih tepatnya di Kampus Tarbiyah dan Kampus Dakwah Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak.

Mereka sedang mengikuti lomba kebersihan kampung khususnya rumah dan lingkungannya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, lomba tersebut digelar oleh para emak yang tergabung dalam Muslimat Hidayatullah Balikpapan. Ini program rutin tahunan.

Penilaian kebersihan rumah itu digelar dalam rangka menyemarakkan Ramadhan. Adapun item-item yang dinilai yaitu: Keseragaman tempat sampah, pot bunga, adanya bunga hias minimal 5 pot, pengecatan rumah, memiliki asesoris khas Asyirah, serta kebersihan halaman dan parit.

Asyirah adalah istilah kearifan lokal sebagai sebutan untuk kelompok gabungan rumah-rumah yang bertetangga berdasarkan blok-blok yang ditentukan.

Visitasi dari tim penilai dilaksanakan sebelum Ramadhan (10/3/2024). Tim penilai terdiri dari 10 orang yang dibagi di beberapa titik. Total ada 26 Asyirah yang dikunjungi. Visitasi berlangsung mulai pagi hari sampai siang bakda Zuhur.

“MasyaAllah, Asyirah ini kompak mengecat pot bunga, ada ikon Asyirahnya juga, tapi sayang ada rumah yang tidak membersihkan paritnya, mengurangi nilai,” ujar Ustadzah Lailatul Fitriani, Ketua Departemen Sosial Mushida, yang sejak malam sudah koar-koar mengingatkan pengurus untuk bisa on time turun ke lapangan.

Ada hal-hal unik dan lucu yang didapati sepanjang kunjungan penilaian lomba tersebut. Seperti seorang bapak yang terlihat malu-malu karena baru memasang spanduk di depan rumahnya.

“Penilaiankah, Bu? Aduh, maaf telat pasang ini,” ucapnya sambil salah tingkah.

Di lorong selanjutnya seorang bapak juga sibuk menyapu rumput yang baru saja dirintis saat tim penilai mendatangi rumahnya. MasyaAllah gak papa pak, biar lambat asal selamat, hehe….

Ada juga Asyirah yang menyiapkan wadah takjil gratis dengan tulisan “Boleh Ngambil, boleh ngisi”.

MasyaAllah! Tampak menginspirasi sekali.

Semoga para emak, keluarganya, serta masyarakat sekitarnya semakin solid dalam semua perkara kebaikan terutama soal kebersihan, karena kebersihan bagian dari peradaban Islam, manifestasi keimanan. Demikian harapan penyelenggara.* (Itha/Mushida/MCU)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *