Majalah ‘Suara Hidayatullah’ Berburu Kader Jurnalis di Gunung Tembak

Ustadz Tajuddin, Kepala Kantor Majalah Suara Hidayatullah (PT Lentera Jaya Abadi/LJA) Jakarta berceramah di Masjid Ar-Riyadh, Hidayatullah Gunung Tembak, bakda magrib, Senin (09/01/2023).* [Foto: SKR/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id– Kegiatan taklim bakda magrib di Masjid Ar-Riyadh, Senin (09/01/2023), diisi oleh Ustadz Tajuddin, Kepala Kantor Majalah Suara Hidayatullah (PT Lentera Jaya Abadi/LJA) Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Ustadz Tajuddin menceritakan tentang pengalamannya semasa nyantri di Ponpes Hidayatullah Gunung Tembak (Gutem), Balikpapan, Kalimantan Timur.

Setelah lulus dari MA Raadhiyatan Mardhiyah Putra (MARAMA), ia mengikuti pengabdian selama 1 tahun di Karang Bugis. Setelah pengabdian, ditugaskan untuk kuliah di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Ia bersama 2 orang santri lainnya ditugaskan kuliah di sebuah perguruan tinggi di Surabaya, mengambil jurusan desain grafis.

Ustadz Tajuddin mengaku, awalnya ia tidak memiliki basis terkait desain grafis. Namun karena ketaatan, ia jalani dengan apa yang ditugaskan oleh Hidayatullah.

Di tengah masa perkuliahan itu, dua orang rekannya memilih tidak lanjut studi disebabkan tidak betah dengan mata kuliah yang dipelajari.

Ustadz Tajuddin sempat mengalami kegoncangan karena tinggal ia seorang dari 3 orang yang ditugaskan ke Surabaya. Namun akhirnya karena ketaatan, ia bertahan sampai lulus kuliah.

Setelah lulus kuliah, ia ditarik kembali ke Balikpapan dan ditugaskan mengurus sebuah usaha percetakan milik Hidayatullah di kawasan Sepinggan, Balikpapan.

Setelah sekitar setahun di percetakan itu, Ustadz Tajuddin diminta kembali ke Surabaya. Kali ini untuk bergabung dengan Majalah Suara Hidayatullah sebagai desainer.

Pria ramah senyum ini pun mengaku, sebenarnya secara pribadi enggan kembali ke Surabaya, tapi karena perintah, karena penugasan, maka ia taati. “Lagi-lagi bermodal ketaatan untuk (kembali) ke Surabaya,” ungkapnya.

Ia lanjut menceritakan. Selama bertugas di Majalah Suara Hidayatullah, salah satu pesan-kesannya, Majalah Suara Hidayatullah ini adalah media Islam yang masih bertahan hingga sekarang.

Ia pun memiliki harapan yang sangat besar agar Majalah Suara Hidayatullah terus bertahan, terus mengabarkan konten-konten yang islami.

Tak lupa, Ustadz Tajuddin meminta doa dari Pemimpin Umum Hidayatullah, segenap ustadz-ustadz pembimbing, serta warga, santri, dan jamaah agar Majalah Suara Hidayatullah tetap bertahan.

Sukseskan Silatnas

Selain bersilaturahim, pria yang juga akrab disapa Bang Taju ini, mewakili Majalah Suara Hidayatullah berkunjung ke Gutem dalam rangka berburu bibit-bibit kader jurnalis dari santri.

Ia juga sempat bertemu langsung dengan santri Sekolah Menengah Hidayatullah (SMH) Gutem yang sedang dikader menjadi jurnalis (05/01/2023).

Ustadz Tajuddin secara khusus berharap ada santri Hidayatullah Gunung Tembak yang bisa melanjutkan perjuangan media Islam khususnya Majalah Suara Hidayatullah. Santri yang bisa ditugaskan ke Jakarta maupun Surabaya.

Oleh karena itu, kaderisasi jurnalis dan pegiat multimedia di Gutem mutlak digencarkan terus.

Di antara kutipan nasihat Ustadz Tajuddin yaitu, “Apabila (seseorang) sudah tersibgah dengan media Majalah Suara Hidayatullah, (maka) akan merasakan kenyamanan ketika berada di Majalah Suara Hidayatullah.”

Mengutip pernyataan Pendiri Hidayatullah yang juga Pendiri Majalah Suara Hidayatullah, KH Abdullah Said, Ustadz Tajuddin mengatakan:

“Apapun kondisinya Majalah Suara Hidayatullah ini harus (selalu) terbit!”

Penyampaian pihak Majalah Suara Hidayatullah itu tampak disimak dengan serius oleh Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad, para ustadz pembimbing, guru, dosen, warga, mahasiswa, santri, serta jamaah masjid lainnya.

Yang terpenting pula, kedatangan Bang Taju ke Gutem juga untuk menyukseskan Silaturahim Nasional Hidayatullah 2023. Ia merupakan salah satu personel inti pada Sie Media Center Panitia Silatnas Hidayatullah mendatang.* (Dhafa Afriandito Pratama/Santri SMH Kader Jurnalis/SKR/MCU)

Baca juga: Analisis Ustadz Abdul Somad, Kenapa Majalah Suara Hidayatullah Masih Eksis

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *