Hidayatullah Didorong Memaksimalkan Sumber Daya Songsong IKN di Kaltim

Ustadz Ali Mustafa Sakka (kiri) berbicara pada Rapat Pleno YPPH di Gunung Tembak, Balikpapan, Sabtu (22/01/2022).* [Foto: SKR/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id– Rencana kepindahan Ibu Kota Negara (IKN) (IKN) ke wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, sudah semakin terang. Beberapa waktu lalu diumumkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Republik Indonesia, Jakarta.

Tentu beragam tanggapan masyarakat Indonesia, ada yang mendukung, ada yang menolak, dan ada pula yang acuh tak acuh terhadap keputusan tersebut.

Hidayatullah, sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan yang telah memiliki ratusan pondok pesantren di seluruh di Indonesia, turut menyikapi rencana kepindahan IKN.

Menurut Pembina Kampus Madya Hidayatullah PPU, Ustadz Ali Mustafa Sakka, kepindahan IKN ke PPU merupakan suatu anugerah bagi Hidayatullah.

“IKN ini merupakan anugerah bagi Hidayatullah, dan Hidayatullah sudah duluan menyematkan nama sebagai Ummulqura (di Kampus Induk Gunung Tembak, red),” ujarnya dalam Rapat Pleno Program Kerja 2022 Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Ummulqura Balikpapan di Gunung Tembak, Kalimantan Timur, Sabtu (22/01/2022).

Ustadz yang juga Ketua Pengawas Yayasan Dai Mandiri Balikpapan ini pun mendorong agar Hidayatullah memaksimalkan segenap sumber daya yang dimiliki dalam menyongsong kehadiran IKN di Kaltim.

Sebelumnya diberitakan MCU, Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) resmi disahkan menjadi Undang-Undang (UU) pada rapat paripurna DPR RI pekan ini. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah memilih nama untuk IKN yaitu “Nusantara”, yang saat ini berlokasi di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.

Upaya pemerintah akan memindahkan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Kaltim pun semakin terlihat. Terkait itu, pemindahan ibu kota tersebut dinilai merupakan salah satu peluang sekaligus tantangan dakwah bagi ormas-ormas Islam. Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad pun mendorong ormas Islam untuk membuat strategi tersendiri.

“Khusus perhatian dakwah (di IKN),” ujarnya di Kampus Induk Hidayatullah (Ummulqura), Gunung Tembak, Balikpapan, Kaltim, Rabu (19/01/2022), pada acara Rapat Pleno Laporan Akhir Tahun 2021 dan Program Kerja 2022 Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Balikpapan yang digelar hingga Sabtu (22/01/2022).

Baca juga: Siap-siap Kaltim Jadi IKN, Pemimpin Umum Hidayatullah Tekankan Gerakan Dakwah

KH Abdurrahman pun menekankan pentingnya pergerakan Islam untuk fokus dengan dakwah terkait rencana kepindahan ibu kota negara Indonesia. “Sebenarnya politik eksternal Nabi itu dakwah,” ujarnya.

Ketua Umum DPP Hidayatullah Nashirul Haq, dalam sambutannya pada Rapat Pleno itu, juga sempat menyinggung terkait posisi dakwah Islam dalam menghadapi pemindahan ibu kota RI.

Nashirul menekankan kepada dai-dai Hidayatullah terkait konsolidasi wawasan sebelum mengambil langkah terkait pengembangan dakwah. Baik wawasan lokal, nasional, internasional, dan lain sebagainya. “Terkhusus (wawasan terkait) PPU yang akan jadi ibu kota,” ujarnya.

Nashirul pun mengajak para aktivis dakwah untuk melek terhadap regulasi terkait UU IKN yang sudah disahkan DPR RI bersama pemerintah  pada Selasa (18/01/2022) lalu. “Di sinilah tantangan kita ke depan, perlu wawasan untuk menghadapi (tantangan)nya,” ujarnya.* (Asrijal/MCU)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *