Dr Abdul Aziz Qahhar: Umat Islam Harus Prioritaskan Kekayaan Ini

Ummulqurahidayatullah.id- Nikmat terbesar dalam kehidupan manusia adalah iman dan Islam. Salah satu bentuknya adalah taufiq dari Allah untuk bangun mendirikan shalat subuh dan sunnah dua rakaat sebelumnya, yang nilainya lebih baik dari dunia dan seisinya.

Demikian yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Ir. H. Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar, M.Si, anggota Dewan Pertimbangan Hidayatullah Deputi Organisasi di hadapan jamaah shalat subuh Masjid Ar-Riyadh Kampus Madya Hidayatullah Bontang, Kalimantan Timur, Sabtu (20/1/2024).

Hadirnya Dr Abdul Aziz di Kota Taman ini dalam rangka menghadiri Rakerda DPD Hidayatullah Kota Bontang.

Ustadz Aziz, sapaannya, melanjutkan bahwa kekayaan itu terbagi menjadi dua, ghinaa al-maal (kekayaan harta) dan ghinaa an-nafs (kekayaan jiwa). Dari keduanya, kekayaan jiwalah yang harus menjadi prioritas seorang Muslim.

“Orang yang kaya jiwanya adalah orang yang mampu merasakan bahwa dunia itu kecil, harta itu kecil, jabatan itu kecil. Bukan untuk dijauhi, tapi karena dia tidak menghambakan dirinya kepada itu semua,“ tegasnya menguraikan.

Anggota DPD RI perwakilan Sulawesi Selatan 3 periode (2004-2009, 2009–2014, dan 2014–2019) ini mengingatkan, hakikat orang beriman adalah yang tidak menghambakan diri kecuali kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

Ia kemudian mengutip ayat pada Surat Al-Fatihah: iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’in, dan juga penjelasan Al-Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziy Rahimahullah mengenai ayat tersebut.

Ustadz Aziz lantas berpesan kepada santri Sekolah Menengah Hidayatullah (SMH) Bontang, agar mereka bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada kedua orang tua mereka yang telah menempatkan mereka di pesantren.

Di antara keuntungannya adalah para santri mampu belajar agama di usia remaja mereka dan terselamatkan dari sisi buruk telepon genggam (HP), bahkan ia mengibaratkan HP adalah dajjal masa kini.

“Tidak ada sesuatu yang lebih merusak di zaman ini melebihi HP,“ pungkas aktivis yang pernah diamanahi sebagai Ketua Umum HMI Badko Intim (1990–1992) ini.* (Abu Maryam/Media Center Ummulqura)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *