Dialog Muharram Hidayatullah Samarinda “Hijrah untuk Merdeka”, Ini Pesan Danrem 091/ASN

Dialog Muharram bertema “Hijrah untuk Merdeka” di Kampus Utama Hidayatullah Samarinda, Jl Perjuangan 9 RT 01/22, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kaltim, Ahad, 16 Muharram 1444 (14/08/2022).* [Foto: SKR/MCU/Youtube Ummulqura Hidayatullah]

Ummulqurahidayatullah.id | Hidayatullah.or.id– Kampus Utama Hidayatullah Samarinda menggelar acara Dialog Muharram bertema “Hijrah untuk Merdeka” di Pesantren Hidayatullah, Jl Perjuangan 9 RT 01/22, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kaltim, Ahad, 16 Muharram 1444 (14/08/2022).

Acara ini diisi sejumlah tokoh nasional dan regional, yaitu Dewan Pertimbangan Hidayatullah Dr Ir Abdul Aziz Qahhar Muzakkar, Komandan Korem 091/ASN Brigjen TNI Dendi Suryadi, Rektor Universitas Mulawarman Prof Dr Masjaya, dan dimoderatori oleh Ketua Badan Pembina Hidayatullah Kampus Utama Samarinda, Drs Nursyamsa Hadis.

Turut hadir memberikan dukungan terhadap acara ini yaitu Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad.

Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Samarinda, Ustadz Hizbullah Abdulla Said, dalam sambutannya menjelaskan, acara ini digelar dalam rangkaian memperingati tahun baru Islam pada Muharram 1444 Hijriyah ini. Sekaligus, dalam rangka peringatan HUT Ke-77 Republik Indonesia tahun 2022 ini.

Dialog Muharram 1444 Hijriah yang dilaksanakan di Masjid Al-Iman komplek Pesantren Hidayatullah mengambil tema “Hijrah Untuk Merdeka”.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta NKRI, agar kalangan pesantren tidak disusupi dengan paham radikal yang akan menghancurkan citra pesantren sebagai pencetak kaum intelektual yang religius.

Dalam dialognya yang berlangsung di Masjid Al-Iman itu, Danrem 091/ASN menjelaskan pengertian hijrah yakni berpindah atau menyingkir untuk sementara waktu dari suatu tempat ketempat lain yang lebih baik dengan alasan tertentu.

Sementara pengertian merdeka adalah kaya, sejahtera, dan kuat atau dengan kata lain merdeka adalah bebas, tidak bergantung alias independen.

“Yang harus diperjuangkan dalam hijrah untuk merdeka itu kita harus bekerja keras bersama dalam memberantas kebodohan, kemiskinan, dan kemalasan,” tegasnya.

Untuk itu, dalam acara yang disiarkan langsung melalui Youtube Ummulqura Hidayatullah ini, Danrem mengajak semua komponen umat Islam, terutama para santri Pondok Pesantren Hidayatullah, harus ikut menjaga dan melestarikan budaya bangsa Indonesia.

Salah satunya dengan mencintai dan menggunakan produk dalam negeri, mengangkat kearifan lokal, dan menumbuhkan sifat gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.

Pada kesempatan tersebut, Danrem memotivasi para santri hendaknya selalu semangat menimba ilmu di pesantren, sabar dalam belajar dan berlatih, serta mentaati peraturan dan tata tertib yang ada agar terbangun disiplin sejak dini.

Dandrem pun membuka kesempatan kepada para santri untuk mendaftar menjadi TNI. Dia menawarkan, bagi para santri penghafal Al-Qur’an minimal 5 juz, diberikan jalur khusus untuk masuk menjadi anggota TNI dari Tamtama hingga Akmil.

Usai acara tersebut, digelar foto bersama para narasumber beserta Pemimpin Umum Hidayatullah. Tampak suasana keakraban antara pihak TNI dari Korem tersebut dengan para ustadz di Hidayatullah. Acara ini diikuti ratusan santri, warga, jamaah, serta orang tua/wali santri.

Saksikan siaran acara ini dengan mengklik tautan Youtube Ummulqura Hidayatullah ini>>> https://youtu.be/uXJolHXRJxI.* (ybh/hio/SKR)

Baca juga: Kodim 0905/BPN & Kodam VI/Mlw Kunjungi Hidayatullah Balikpapan, Kampanye Penerimaan Santri Masuk TNI

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *