Dari “Batik Pejabat” sampai “Batik Paspampres”, dari Pantun Imam Masjid sampai Pantun Pemimpin Umum

Foto bersama peserta Rapat Pleno Laporan Akhir Tahun 2021 dan Program Kerja 2022 pada saat penutupan di Kantor YPPH Balikpapan, Gedung WKP, Gunung Tembak, Sabtu (22/01/2022).* [Foto: SKR/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id– Rapat Pleno Laporan Akhir Tahun 2021 dan Program Kerja 2022 Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Ummulqura Balikpapan telah dilaksanakan selama 4 hari, Rabu-Sabtu (19-22/01/2022).

Agendanya mulai dari laporan setiap bidang/departemen yang silih berganti hingga pemaparan program kerja yang akan dilaksanakan sepanjang 2022 ini.

Ada hal unik pada hari terakhir rapat pleno, Sabtu, dimana mayoritas peserta menggunakan baju batik.

“Hari ini adalah hari final ya, dan hari ini juga merupakan hari batik,” tutur salah seorang peserta rapat, Ustadz Muhammad Dinul Haq, pada acara yang digelar di ruang rapat Kantor YPPH.

Keriuhan terdengar tatkala satu per satu peserta Rapat Pleno memasuki ruangan rapat.

“Ini batiknya pejabat ini,” celetuk salah seorang peserta, disambut tawa oleh peserta lain jelang digelarnya rapat, Sabtu pagi.

“Nah ini batiknya Paspampres,” gurau salah seorang peserta saat ada peserta lain masuk ruangan.

SekretarisYayasan, Ustadz Abul A’la Maududi tidak ketinggalan mengomentari pakaian batik yang dipakai peserta pada hari terakhir Rapat Pleno itu.

“Wah, sekiranya saya disuruh menilai dan memilih, saya pasti memilih punya Ustadz Jamal Karaeng,” ucapnya setelah selesai menyampaikan program kerja, disambut tawa oleh para peserta rapat.

Ustadz Jamal Karaeng memang tampil menarik perhatian. Biasanya, selama ini ia menggunakan pakaian kerja saat ke lapangan atau pakaian putih saat ke kantor atau masjid.

Kali ini di ruang rapat, pria asal Sulsel itu menggunakan batik cerah merah menyedot pandangan mata. Senyum lebarnya berkali-kali mengembang saat berkali-kali diguyoni.

Di tengah-tengah keseriusan mereka mengurus umat, rapat kerja itu pun berjalan begitu hangat dan cair diselingi guyonan para peserta rapat.

Suasana rapat bertambah meriah saat antar peserta beradu pantun, baik dari ibu-ibu maupun bapak-bapak yang dibacakan oleh Ustadz Maududi, maupun peserta rapat lainnya.

“Banyak anggota dewan yang reses,

Intinya menyerap aspirasi,

Agar program YPPH sukses,

Jangan lupa berkontribusi.”

Itu pantun yang dibacakan Ustadz Maududi, disambut tawa peserta rapat.

Ada pula pantun karya Ustadz Baharun Musaddad, imam Masjid Ar-Riyadh Hidayatullah Balikpapan berikut ini:

“Kurus bukan berarti kurang gizi,

Perut maju bukan berarti banyak makan nasi,

Banyak masalah tak perlu ditangisi,

Tetaplah istiqomah dengan jati diri.”

Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad tak ketinggalan melontarkan pantunnya.

“Insya Allah banyak berdzikir, hati tenang. Banyak berpantun, mengundang banyak senyum.”

Pantun itu pun disambut senyuman, dan ucapan “Aamiin” para peserta, sebagian tergelitik mendengar Pemimpin Umum berpantun.

Acara ini dihadiri pula oleh Ketua Umum DPP Hidayatullah Ustadz Nashirul Haq, Ketua DPW Hidayatullah Kalimantan Timur Ustadz Uswandi, serta masing-masing Ketua dan Anggota Dewan Pembina dan Dewan Pengawas.

Peserta rapat dari kalangan ibu-ibu menyaksikan acara melalui layar pada ruangan berbeda.

Pemimpin Umum menutup secara resmi Rapat Pleno YPPH itu. “Kita tutup acara pertemuan ini dengan ‘Alhamdulillah!’,” ujarnya diikutui ucapan hamdalah para peserta.* (Asrijal/SKR/MCU)

Baca juga: YPPH Balikpapan Gelar Rapat Pleno Laporan Akhir Tahun 2021 & Proker 2022

Baca juga: Siap-siap Kaltim Jadi IKN, Pemimpin Umum Hidayatullah Tekankan Gerakan Dakwah

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *