Cerita Ustadz Fathul Adhim Ingin Bangun Pesantren Masyarakat

Ustadz Fathul Adhim, Ketua Dewan Mudzakarah Hidayatullah, ceramah di Masjid Ar-Riyadh Hidayatullah, Gunung Tembak, Balikpapan, Selasa (14/03/2023).* [Foto: SKR/MCU]

Ummulqurahidayatullah.id- Ustadz Fathul Adhim memberikan tausiyah bakda shubuh di Masjid Ar-Riyadh Hidayatullah Ummulqura, Gunung Tembak, Balikpapan, Selasa (14/03/2023).

Ustadz Fathul Adhim bercerita terkait amanahnya sebagai Ketua Dewan Mudzakarah Hidayatullah.

Menurutnya, mendapatkan amanah sebagai Ketua tersebut menjadi tantangan tersendiri baginya. Yaitu, pergerakannya tidak sebebas sebelumnya.Bukan apa-apa, rupanya Ustadz Fathul Adhim masih kepingin melakukan perintisan pesantren lagi.

“Jadi kami berupaya untuk merintis, saya coba minta ke Pak Ketua Umum (DPP Hidayatullah) untuk menugaskan kami kembali,” lanjutnya di hadapan ratusan jamaah shalat shubuh.

“Kenapa kami ingin merintis lagi? Karena saya ingin membangun pesantren masyarakat, kebetulan kami juga sudah pernah merintis cabang di Surabaya, jadi kami rasa untuk melakukan lagi perintisan,” lanjutnya.

Ia menuturkan, ada cerita tersendiri dalam membangun pesantren masyarakat. Cerita yang berbeda dibanding suasana di Pesantren Hidayatullah pada umumnya.

“Kami merintis pesantren, maa syaa Allah berbeda dari yang kita rasakan,” tuturnya.

Ia menyebutkan, kalau di Pesantren Hidayatullah, misalnya di Kampus Induk Gunung Tembak, warga, santri, dan ustadz bisa menikmati ibadah dalam suasana yang enak.

Sementara di pesantren masyarakat, menurutnya, suasananya tidak demikian.

“Bagi kami yang jauh dari suasana seperti ini, kalau dapat imam yang seperti beliau (Ustadz Baharun Musaddad, imam Masjid Ar-Riyadh, red) ini sangat sulit. Apalagi dengan suasananya…, anak-anaknya ribut, belum lagi imamnya subhanallah,” tuturnya di mimbar Masjid Ar-Riyadh.

Namun demikian, di situlah salah satu tantangan dalam membangun pesantren berbasis masyarakat.* (MUAS/MCU)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *